Liputan6.com, Jakarta - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), emiten yang bergerak di industri baja akan menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (14/2/2025), PT Gunung Raja Paksi Tbk akan menerbitkan maksimal 12 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 140 per saham dalam rangka rights issue.
Baca Juga
Perseroan juga akan meningkatkan modal dasar dari yang sebelumnya Rp 1,70 triliun yang terbagi atas 12,16 miliar saham menjadi Rp 6,77 triliun yang terbagi atas 48,40 miliar saham.
Advertisement
Perseroan akan memakai dana rights issue untuk pengembangan bisnis baja Perseroan yang hasilkan produk baja rendah karbon (low karbon steel products). Hal ini termasuk pembelian atas mesin-mesin dan peralatan dengan teknologi terbaru sehingga dapat hasilkan produk baja rendah karbon.
“Rencana PMHMETD yang dilakukan oleh Perseroan untuk pengembangan bisnis baja Perseroan yang menghasilkan produk baja rendah karbon (low carbon steel products) yang diharapkan akan menghasilkan produk-produk yang banyak diminati oleh konsumen baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri,” demikian seperti dikutip.
Pengembangan bisnis Perseroan untuk menghasilkan produk baja rendah karbon ini diharapkan akan meningkatkan nilai Perseroan dan memberikan pendapatan yang baik bagi Perseroan dan seluruh stakeholder.
Selain itu, melalui rights issue Perseroan, dana yang diperoleh diharapkan akan memperkuat pula struktur permodalan Perseroan dalam rangka meningkatkan kinerja dan pertumbuhan bisnis Perseroan.
Dilusi Saham
Adapun bagi pemegang saham Perseroan yang tidak mengeksekusi rights issuenya, kepemilikan saham Perseroan akan alami penurunan atau dilusi maksimal 49,77 persen.
Pelaksanaan penambahan modal dilakukan melalui PMHMETD dan pengajuan pernyataan pendaftaran PMHMETD akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 24 Maret 2025.
Adapun saham GGRP masuk notasi khusus kriteria 6 pada 24 Desember 2024. Hal ini berarti tidak memenuhi persyaratan untuk dapat tetap tercatat di Bursa sebagaimana diatur Peraturan Nomor I-A dan I-V (terkait Saham Free float), kecuali ketentuan jumlah saham free float paling sedikit 50.000.000 untuk Papan Utama dan Papan Pengembangan, dan diatas 5% dari jumlah saham tercatat untuk Papan Utama, Papan Pengembangan dan Papan Akselerasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 13 Februari 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah pada perdagangan Kamis (13/2/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup merosot 0,48 persen ke posisi 6.613,56. Indeks LQ45 terpangkas 0,85 persen ke posisi 769,73. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.648,15 dan level terendah 6.65,77. Sebanyak 251 saham melemah dan 307 saham menguat. Sedangkan 232 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.020.009 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.350. Investor asing jual saham Rp 817,58 miliar. Dengan demikian, investor asing lepas saham Rp 9,93 triliun sepanjang 2025.
Gerak Saham
Pada perdagangan Kamis pekan ini, harga saham CLEO melonjak 6,21 persen ke posisi Rp 1.625 per saham. Harga saham CLEO dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.540 per saham. Saham CLEO berada di level tertinggi Rp 1.670 dan level terendah Rp 1.470 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.474 kali dengan volume perdagangan 277.698 saham. Nilai transaksi Rp 44 miliar.
Sementara itu, saham CGAS terpangkas 4,04 persen ke posisi Rp 95 per saham. Harga saham CGAS dibuka naik satu poin ke posisi Rp 100 per saham. Saham CGAS berada di level tertinggi Rp 103 dan level terendah Rp 91 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.872 kali dengan volume perdagangan 204.831 saham. Nilai transaksi Rp 2 miliar.
Saham ACES melonjak 3,9 persen ke posisi Rp 800 per saham. Saham ACES dibuka stagnan di posisi Rp 770 per saham. Harga saham ACES berada di level tertinggi Rp 800 dan level terendah Rp 765 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.832 kali dengan volume perdagangan 433.219 saham. Nilai transaksi Rp 33,9 miliar.
Advertisement
