Bank Mandiri Bakal Pecah Nominal Nilai Saham

Wakil Direktur Bank Mandiri Sulaiman A Arianto mengklaim saham Bank Mandiri menjadi primadona investor.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 08 Agu 2017, 15:12 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 15:12 WIB
Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan memecah nominal saham atau stock split. Saat ini, saham perseroan di kisaran Rp 13.000 per saham.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto mengatakan, perseroan memang berencana memecah nilai nominal saham. Namun, pihaknya belum bisa menyampaikan waktu untuk aksi korporasi tersebut.

"Stock split Insya Allah juga akan kita lakukan, cuma saya tidak bisa menyatakan kapan sekarang sudah Rp 13 ribu sekian," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Pecah nominal saham dilakukan supaya saham perseroan diminati oleh investor kecil. Pecah nominal ini juga diharapkan membuat saham tersebut aktif ditransaksikan. "Supaya lebih likuid dan lebih banyak investor kecil, ritel lebih banyak datang," ungkap dia.

Sulaiman mengklaim, saham Bank Mandiri menjadi primadona investor. Apalagi, masih ada investor yang memegang saham sejak initial public offering (IPO). "Banyak juga investor ritel yang masih memegang stock mulai dari IPO. Dengan stock split kita harapkan lebih aktif," ujar dia.

Namun begitu, dia juga masih belum bisa mengatakan berapa perbandingan terkait pecah saham itu."Belum, kita belum sampai ke final," tandas dia.

Sebelumnya, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) juga berencana pemecahan nilai nominal saham. Aksi korporasi Barito Pacific berencana melakukan stock split dengan rasio 1:2. Nominal saham perseroan akan berubah dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham. 

Dengan harga nominal baru itu diharapkan perdagangan saham BRPT menjadi lebih likuid, karena jumlah saham yang beredar meningkat. Sepanjang tahun berjalan, harga saham BRPT terus meningkat mencapai 118,43 persen dari posisi 1.465 pada 30 Desember 2016.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya