IHSG akan Semakin Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 20 Sep 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2017, 06:30 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan berada pada support 5.869 dan resistance 5.916.

IHSG berpotensi ditutup positif melanjutkan raihan sehari sebelumnya. Kemarin, IHSG ditutup pada level 5.901,33 atau lebih tinggi 16,72 poin. Penguatan IHSG sendiri ditopang sektor pertambangan, properti, dan perdagangan.

"Harga komoditas yang kembali bergairah sejak awal sesi perdagangan menggiring saham-saham pertambangan menuju penguatan," ujar dia di Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Namun begitu, investor asing masih terus melakukan aksi jual bersih. Investor asing melepas saham senilai Rp 229,81 miliar.

"Di mana saham-saham bank seperti BBRI, BMRI dan BBCA menjadi yang terbanyak terjadi net sell investor asing," ujar dia.

Pada perdagangan saham hari ini Lanjar merekomendasikan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Vale Indonesi Tbk (INCO), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Timah Tbk (TINS).

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya