Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berada di zona merah usai sempat menguat di awal sesi perdagangan.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (27/9/2017), IHSG melemah tipis 0,93 poin atau 0,02 persen ke posisi 5.863,02. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,02 persen. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Ada sebanyak 191 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 126 saham menguat dan 127 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.873,02 dan terendah 5.841,02.
Advertisement
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 297.393 kali dengan volume perdagangan saham 8,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,8 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 258,35 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.433.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi, sektor saham manufaktur dan sektor saham aneka industri. Sektor saham tambang merosot 2,21 persen dan catatkan penurunan terbesar.
Disusul sektor saham industri dasar susut 0,58 persen dan sektor saham pertanian tergelincir 0,42 persen.
Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham AKSI naik 24,76 persen ke posisi Rp 262, saham RMBA melonjak 22,98 persen ke posisi Rp 396, dan saham GMTD menanjak 16,87 persen ke posisi Rp 9.700 per saham.
Sedangkan saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham TBMS turun 16,42 persen ke posisi Rp 1.120 per saham, saham PTSN tergelincir 13,58 persen ke posisi Rp 140 per saham, dan saham GOLD susut 12,86 persen ke posisi Rp 488 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,47 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,05 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,75 persen dan indeks saham Taiwan bertambah 0,68 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan susut 0,07 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,31 persen.
"IHSG konsolidasi di tengah pergolakan harga komoditas dan pekan terakhir jelang pergantian bulan," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: