Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Rabu ini karena investor tengah mencerna pidato dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed), Janet Yellen. Selain itu, ketegangan Korea Utara juga membebani bursa Asia.
Mengutip CNBC, Rabu (27/9/2017), Nikkei Jepang turun 0,41 persen di awal perdagangan meskipun nilai tukar yen melemah. Saham-saham industri otomotif dan keuangan tertekan.
Indeks Kospi Korea Selatan juga turun 0,03 persen di awal perdagangan, meskipun saham-saham di sektor teknologi terangkat. Samsung Electronics terpantau naik 0,58 persen dan SK Hynix menambah 0,61 persen.
Advertisement
Baca Juga
Tak berbeda jauh, S&P/ASX 200 Australia mendapat tekanan. Indeks dibuka 0,06 persen di awal perdagangan karena tekanan dari saham-saham sektor teknologi informasi.
Pidato Janet Yellen pada Selasa kemarin dianggap memberikan angin segar terhadap rencana kenaikan suku bunga acuan. Dalam pidato tersebut, Yellen memberikan sinyal untuk tetap menaikkan suku bunga meskipun masih dihadapkan pada ketidakpastian global.
Namun Yellen memberikan catatan bahwa the Fed masih tetap menilai kekuatan pasar tenaga kerja dan inflasi. Paling tidak akan ada satu kenaikan suku bunga lagi sampai akhir tahun.
Sementara itu, penekan lain bursa Asia adalah pernyataan US Commerce Secretary Wilbur Ross yang memuji tindakan Tiongkok dengan menghentikan kegiatan bisnis dengan Korea Utara.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendeklarasikan perang terhadap negaranya. Tak hanya itu, Ri Yong-ho menyatakan bahwa Pyongyang memiliki hak untuk menembak jatuh pesawat pengebom AS.
Pernyataan Ri tersebut adalah respons atas kicauan Trump di Twitter yang menyebutkan, "Kepemimpinan Korut tidak akan bertahan lebih lama jika mereka terus melanjutkan retorika."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: