Saham Otomotif Melambung, Wall Street Kembali Cetak Rekor

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 84,07 poin atau 0,37 persen menjadi 22.641,67.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Okt 2017, 05:03 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 05:03 WIB
Wall Street Tertekan Kena Imbas Krisis Yunani
Reaksi pasar negatif terhadap penyelesaian utang Yunani membuat indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin ke level 17.598.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street kembali mencetak rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Kenaikan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut dibantu oleh penguatan saham-saham di sektor penerbangan dan otomotif karena penjualan kendaraan pada September melambung.

Mengutip Reuters, Rabu (4/10/2017), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 84,07 poin atau 0,37 persen menjadi 22.641,67. S&P 500 naik 5,46 poin atau 0,22 persen menjadi 2.534,58. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 15 poin atau 0,23 persen ke 6.531,71.

Para produsen mobil membukukan penjualan kendaraan baru yang tinggi pada September karena konsumen di beberapa negara bagian yang dilanda badai berusaha untuk mengganti mobil mereka yang rusak karena banjir.

Saham General Motor naik 3,1 persen dan mencapai rekor tertingi pada perdagangan intraday. Seentara saham Ford naik 2,1 persen.

Saham maskapai juga berada di level positif di dalam indeks S&P 500. Saham Delta Air Lines melonjak 6,6 persen setelah melaporkan kinerja yang positif. Saham United Continental juga menguat 6,1 persen.

Berita-berita tersebut memberikan angin segar terhadap pertumbuhan ekonomi AS setelah beberapa saat sebelumnya terus mengalami tekanan karena adanya ketegangan dengan Korea Utara.

"Kami melihat pergerakan saham yang sensitif secara ekonomi mengalami kenaikan sehingga membawa kepercayaan investor bahwa pertumbuhan ekonomi berada di jalur yang positif," jelas senior vice president BB&T Wealth Management, Birmingham, Alabama, Bucky Hellwig.

Kenaikan Wall Street juga didorong optimisme pelaku pasar juga didorong oleh rencana reformasi perpajakan yang perkembangannya dipandang positif. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya