Liputan6.com, Jakarta Wall Street naik pada penutupan perdagangan Kamis kemarin ditopang oleh kenaikan indeks S&P. Juga saat investor berlanjut mengharapkan Presiden Donald Trump mampu membuat perkembangan di reformasi pajak.
Melansir Reuters, Jumat (29/9/2017), saham McDonalds menopang kenaikan S&P. Saham jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia itu naik 2,33 persen, keuntungan terbesarnya selama 3 bulan terakhir.
Baca Juga
Kemudian indeks finansialn S&P naik 0,2 persen. Sementara Russell 2000 indeks naik 0,27 persen yang dihadapkan yang diharapkan termasuk di antara penerima manfaat dari pengurangan pajak, berbalik lebih tinggi setelah perdagangan lebih rendah di bagian awal sesi.
Advertisement
Namun kenaikan tersebut diimbangi dengan ekuitas pada rekor tertinggi dan valuasi meningkat. Rasio harga-ke-pendapatan ke depan (P / E) pada S & P berada di 17,9 dibandingkan dengan rata-rata jangka panjangnya 15,1 sementara P / E ke depan di Russell adalah 26,3 melawan rata-rata 21,3.
"Sepertinya pasar tidak ingin menjual kekuatan di sini, ia ingin membeli kelemahan," kata Michael Antonelli, managing director penjualan di Robert W. Baird di Milwaukee.
Sebuah laporan Departemen Perdagangan menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh sedikit lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada kuartal kedua, namun momentum tersebut mungkin melambat pada tingkat ketiga karena Badai Harvey dan Irma menahan aktivitas sementara. Badai tersebut juga mendorong klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian untuk minggu ini, kata Departemen Tenaga Kerja.
"Orang-orang menunggu untuk melihat apakah ekonomi benar-benar meningkat," kata Scott Wren, ahli strategi ekuitas global Wells Fargo Investment Institute di St Louis.
Dow Jones Industrian AVerage naik 40,49 poin atau 0,18 persen ke level 22.381,2, kemudian S&P 500 naik 3,02 poin atau 0,12 persen ke level 2.510,06, Nasdaq Composite menambahkan 0,19 poin ke level 6.435,45