Jerome Powell Diprediksi Pimpin The Fed Bawa Wall Street Menguat

Bursa saham AS telah membukukan rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

oleh Nurmayanti diperbarui 20 Okt 2017, 05:03 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2017, 05:03 WIB
Wall Street
Wall Street

Liputan6.com, New York - Wall Street menguat dengan indeks Dow dan S & P 500 mencapai kenaikan tertinggi pada penutupan perdagangan Kamis. Pasar berbalik menguat di menit terakhir, usai munculnya sebuah laporan yang menyebutkan jika Jerome Powell menjadi kandidat utama calon ketua Federal Reserve (The Fed).

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 5,44 poin atau 0,02 persen ke posisi 23.163,04. Sementara indeks S&P 500 naik 0,84 poin atau 0,03 persen menjadi 2.562,1 dan Nasdaq Composite turun 19,15 poin atau 0,29 persen menjadi 6.605.07.

Bursa saham AS telah membukukan rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan Dow ditutup di atas 23.000 untuk pertama kalinya pada hari Rabu.

Saat ini, investor sangat ingin mendengar siapa yang dipilih Presiden Donald Trump sebagai calon pemimpin The Fed. Dengan terpilihnya orang seperti Powell kemungkinan akan tetap melanjutkan kebijakan moneter pasar saham terkini yang telah membantu pasar minyak selama lebih dari delapan tahun.

Adapun pasar saham ditutup menguat dari kerugian awal yang terjadi hampir sepanjang siang meski indeks S & P 500 dan Dow masih sedikit lebih rendah sebelum keluarnya laporan tentang Powell.

"Jelas pada akhirnya, ini berkaitan dengan spekulasi mengenai Jerome Powell," kata Mark Luschini, kepala strategi investasi Janney Montgomery Scott di Philadelphia. 

"Dia dipandang sebagai perpanjangan (Ketua The Fed saat ini) Janet Yellen....memang pasar lebih mencintai hal yang sama yang berhubungan dengan kebijakan moneter yang sangat efisien, "kata dia.

Gedung Putih mengatakan bahwa Trump akan mengumumkan keputusannya mengenai pimpinan baru The Fed dalam beberapa hari mendatang.

Sekitar 5,8 miliar saham berpindah tangan di bursa AS. Angka itu turun dibandingkan dengan rata-rata 5,9 miliar harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya