IHSG Menguat, Awasi 7 Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.042-6.074 pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Nov 2017, 07:15 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2017, 07:15 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Pelaku pasar menanti rilis data ekonomi pada awal Desember.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpeluang menguat jelang pergantian bulan, pelaku pasar menanti rilis data ekonomi inflasi. William menilai, proyek inflasi masih dalam rentang terkendali. Ini dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG masih dalam pergerakan jenuh yang cenderung konsolidasi negatif. IHSG akan bergerak di kisaran 6.042-6.074 pada Kamis pekan ini.

"Bergerak konsolidasi secara teknikal IHSG ditutup break out moving average lima harian usai menguji moving average 20 harian pada rentang pergerakan yang terbatas," kata Lanjar.

Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG melemah tipis 9,35 poin ke posisi 6.061,37. Sektor saham tambang naik 1,63 persen sehingga menjadi penahan pelemahan di saat sektor unggulan yaitu sektor konsumer dan keuangan menekan IHSG. Lanjar menambahkan, optimisme terhadap pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipastikan menjadi pemciu penguatan mayoritas emiten tambang.

Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT AKR Corpindo Tbk (AKRA), PT Ace Hardware Tbk (ACES), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan AKRA.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Transaksi Tembus Rp 15 Triliun, IHSG Melemah Tipis

Sebelumnya indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah, usai mencetak level tertinggi baru kemarin.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu 29 November 2017, IHSG turun 9,34 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.061,36. Indeks saham LQ45 juga turun 0,53 persen ke posisi 1.019,22. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 154 saham melemah sehingga membawa IHSG turun. Sedangkan 152 saham menguat. Dan 135 saham lainnya diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.073,8 dan terendah 6.045,3.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 366.227 kali dengan volume perdagangan 14,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,1 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 7 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.492.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertambangan yang naik 1,64 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar naik 1,12 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,47 persen.

Sementara yang melemah, sektor saham konsumsi 0,74 persen, dan keuangan turun 0,69 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain, PSDN naik 18,86 persen ke posisi Rp 416, saham CTTH melonjak 18,82 persen ke posisi Rp 101 per saham, dan saham IIKP menanjak 14,29 persen ke posisi Rp 320 per saham.

Sedangkan saham-saham yang turun antara lain saham DGIK melemah 12,59 persen ke posisi Rp 54 per saham, saham MYTX merosot 10,92 persen ke posisi Rp 155 per saham, dan saham KARW susut 7,32 persen ke posisi Rp 114.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya