BTMU Bakal Genggam 40 Persen Saham Bank Danamon

Bagi kreditor dan pemegang saham minoritas yang tak setuju akuisisi Bank Danamon dapat disampaikan secara tertulis paling lambat 19 Februari

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Jan 2018, 11:55 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2018, 11:55 WIB
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menyampaikan proses akuisisi secara langsung atau tidak langsung oleh Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) atas kurang lebih 20,1 persen dari jumlah saham yang ditempatkan di Bank Danamon dari Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI)dan afiliasinya.

Dengan akuisisi tersebut akan membuat BTMU memiliki 40 persen dari jumlah saham yang ditempatkan di Bank Danamon.

Akuisisi yang diusulkan akan dilaksanakan antara lain Pertama, BTMU merupakan anak usaha Mitsubishi UFJ Financial group Inc akan membeli secara langsung maupun tidak langsung secara keseluruhan 1.926.513.316 saham dari AFI dan afiliasinya. Hal itu mewakili 20,1 persen dari total saham yang ditempatkan.

Kedua, susunan pemegang saham Bank Danamon setelah akuisisi yang diusulkan akan menjadi BTMU akan menjadi pemegang secara langsung atau tidak langsung 3.833.857.346 saham dengan total nilai nominal Rp 1.916.929 juta yang mewakili 40 persen dari total saham yang ditempatkan.

AFI akan menjadi pemegang 3.242.698 saham dengan total nilai nominal Rp 1.621.392 juta yang mewakili kurang lebih 33,8 persen dari total saham yang ditempatkan.

Kemudian JPMCB-Franklin Templeton Investment Funs akan menjadi pemegang 594.274.323 saham dengan total nilai nominal Rp 297,13 juta yang mewakili lebih dari 6,2 persen dari total saham yang ditempatkan. Selanjutnya pemegang saham publik akan memegang 1.909.859.242 saham dengan total nilai nominal Rp 2.063.730 juta yang mewakili kurang lebih 19,9 persen dari total saham yang ditempatkan.

Sebelum akuisisi yang diusulkan kepemilikan saham Bank Danamon antara lain BTMU dan afiliasinya 19,9 persen, AFI dan afiliasinya 53,9 persen, JPMCB-Franklin Templeton sebesar 6,2 persen, dan pemegang saham publik 19,9 persen.

Akuisisi tersebut sejalan dengan rencana bisnis jangka panjang BTMU dan pemegang sahamnya MUFG untuk perluas bisnis di Indonesia.

Adapun pembiayaan akuisisi Bank Danamon berasal dari pendanaan internal BTMU. Perseroan juga menjamin kalau pembiayaan itu tidak berasal dari pinjaman, fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari suatu bank dan pihak lain di Indonesia, tidak berasal dari pencucian uang, tidak berasal dari dana yang tidak sah, dan tidak berasal dari tindak pidana perbankan.

BTMU juga tidak ada penawaran tender wajib untuk saham yang dimiliki pemegang saham publik. Ini berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 56 karena BTMU akan mencapai batasan kepemilikan 40 persen dari total saham yang ditempatkan pada saat penyelesaian akuisisi yang diusulkan.

MUFG juga berencana mempertahankan dan memperkuat tim manajemen saat ini yang sudah berpengalaman baik. MUFG juga berencana mendukung dan meningkatkan kegiatan pengembangan karyawan yang ada untuk membangun keahlian dan kemampuan karyawan.

Untuk jadwal indikatif atas akuisisi yang diusulkan antara lain bagi kreditor dan pemegang saham minoritas Bank Danamon untuk sampaikan keberatan atas rencana akuisisi pada 19 Februari 2018. pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Maret 2018, penyampaian permohonan untuk mendapatkan persetujuan OJK dalam hal akuisisi saham sesuai dengan akuisisi yang diusulkan, penilaian kemampuan dan kepatutan BTMU sebagai kandidat pemegang saham pengendali Bank Danamon.

Perkiraan antisipasi waktu penerimaan persetujuan OJK pada akhir Juni 2018, penandatanganan akta akuisisi bank Danamon tergantung pada penerimaan persetujuan OJK dan pemberitahuan perubahan pemegang saham kepada Kemenkumham pada awal Juli 2018.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Alasan Caplok Saham Bank Danamon

Bank Danamon Indonesia
Ilustrasi Bank Danamon (Ist)

Pemegang saham BTMU melihat Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN yang didukung fundamental ekonomi sangat baik.

Selain itu disokong populasi besar kurang lebih 261 juta penduduk. Indonesia juga merupakan pasar yang stabil dan berkembang yang pertahankan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kurang lebih 5 persen dalam tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, MUFG telah beroperasi selama 50 tahun di Indonesia. Kontribusinya yang diberikan ke Indonesia melalui wholesale banking dan pembiayaan infrastruktur di energi, sumber daya alam dna transportasi.

Dengan akuisisi, MUFG akan kontribusi lebih lanjut terhadap perkembangan industri perbankan Indonesia dan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui wholesale branch yang telah ada dan Bank Danamon.

Investasi strategis pada Bank Danamon akan memungkinkan MUFG untuk mendapatkan manfaat dari kedudukan Bank Danamon dalam mengembangkan ritel dan UKM lokal untuk perdalam bisnis perbankan di Indonesia.

Bank Danamon juga akan dapat menggunakan landasan bisnis perbankan ritel dan perbankan ukuran menengah yang kokoh milik MUFG serta keterampilan MUFG di Asia.

MUFG akan membentuk suatu landasan layanan yang terintegrasi dan komprehensif yang akan bertindak sebagai gerbang bagi klien yang bermaksud untuk memasuki ekonomi Indonesia yang berkembang, serta bagi perusahaan lokal yang berhasrat untuk mengembangkan bisnis mereka di negara-negara Asia lainnya.

Dengan mengintegrasikan sumber daya yang dimiliki MUFG, seperti basis nasabah, layanan, jaringan dan keahlian manajemen dengan model bisnis Bank Danamon yang unik, MUFG dan Bank Danamon akan mampu untuk menyediakan serangkaian solusi finansial yang lebih terintegrasi dan komprehensif kepada para nasabahnya dan mempercepat pertumbuhan Bank Danamon dengan menggunakan sinergi yang diciptakan.

Bidang-bidang yang akan berkolaborasi dan bersinergi adalah perbankan ritel yang akan menargetkan basis klien Jepang milik MUFG, pembiayaan rantai pasok (supply chain financing) otomotif Jepang serta kemampuan manajemen risiko, yang akan diimplementasikan melalui alih teknologi dan pengetahuan dari MUFG dan rekanan Asianya kepada karyawan lokal dari Bank Danamon.

Pada akhirnya, investasi yang dilakukan oleh MUFG akan memungkinkan Bank Danamon, yang saat ini adalah bank umum di Indonesia dengan peringkat kelima yang paling menguntungkan berdasarkan pendapatan, untuk memanfaatkan kekuatan finansial, hubungan dengan korporasi-korporasi ternama Jepang, jaringan global serta produk-produk dan keahlian sektoral milik MUFG untuk meningkatkan keinginannya untuk bertumbuh.

Sebagai pemegang saham jangka panjang dan pemegang saham yang suportif, MUFG akan mendukung bisnis perbankan yang sudah mapan dan dikenal baik milik Bank Danamon untuk menciptakan sinergi yang lebih besar serta untuk meningkatkan posisi Bank Danamon sebagai suatu bank yang memimpin dan terkemuka di Indonesia, yang terus berkomitmen untuk memberikan layanan berkualitas tinggi kepada para nasabahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya