Anak Usaha Delta Dunia Makmur Raih Pinjaman USD 50 Juta

Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk dapat tambahan pinjaman dari Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Apr 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 14:00 WIB
Pertambangan
Ilustrasi Foto Pertambangan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mendapatkan tambahan pinjaman senilai USD 50 juta dari Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/4/2018), ada tambahan tersebut, pinjaman perseroan menjadi USD 150 juta dari fasilitas awal yang ditandatangani pada Februari 2017.

Fasilitas yang telah diamendemen ini menerapkan tingkat suku bunga yang sama dengan fasilitas terdahulu libor plus tiga persen per tahun.

Penandatanganan kontrak baru-baru ini dengan PT Tanah Bumbu Resources , PT Angsana Jaya Energi and PT Insani Baraperkasa telah meningkatkan total nilai kontrak BUMA dari sebesar USD 5 miliar menjadi USD 6 miliar.

Mengingat kondisi pasar batu bara yang menguntungkan, BUMA sedang melakukan pembicaraan dengan pelanggan yang ada maupun potensi pelanggan baru untuk mendapatkan tambahan kontrak baru.

Fasilitas Amendemen BTMU diharapkan akan memperkuat likuiditas BUMA untuk mendukung pertumbuhannya.

“Dengan penambahan fasilitas ini, DOID diperkirakan akan tetap berada pada tingkat rasio net debt to EBITDA di bawah 2,0x, sehingga masih memiliki ruang gerak yang memadai dalam neracanya untuk pertumbuhan lebih lanjut,” tulis manajemen PT Delta Dunia Makmur Tbk dalam keterbukaan informasi BEI.

Fasilitas Amendemen BTMU mencerminkan kepercayaan yang berlanjut dari BTMU sebagai kreditur BUMA sejak lama, dan diharapkan dapat terus memperkuat hubungan dengan mitra usaha bisnisnya yang telah saling mendukung dalam beberapa tahun ini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Raih Kontrak Baru

Pertambangan
Ilustrasi Foto Pertambangan (iStockphoto)

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usaha PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) meraih kontrak jasa kontraktor pertambangan dari anak usaha PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) yaitu PT Insani Baraperkasa.

Nilai kontrak tersebut bila diperpanjang hingga delapan tahun mencapai USD 339,34 juta atau sekitar Rp 4,54 triliun. Sedangkan pada tahun pertama 2018 diperkirakan nilai kontrak USD 8,40 juta atau sekitar Rp 112,6 miliar. Penandatanganan kontrak dilakukan pada 2 April 2018. Adapun PT Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/4/2018).

PT Delta Dunia Makmur Tbk menyatakan, BUMA diharapkan dapat memproduksi lebih dari 130 juta bcm untuk pengupasan lapisan tanah penutup dan 20 juta ton batu bara.

Dengan kontrak PT Insani Baraperkasa ini, perseroan mencatatkan nilai kontrak meningkat dari USD 5 miliar pada awal 2018 menjadi USD 6 miliar. Ada penambahan nilai kontrak sekitar USD 1 miliar dalam beberapa bulan pertama 2018.

Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk tersebut pun masih membicarakan kontrak tambahan dengan potensi pelanggan baru serta pelanggan yang sudah ada. Selain itu, beberapa pembicaraan tersebut diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat ini.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Direktur PT Resource Alam Indonesia Tbk Agoes Soegiarto menuturkan, penandatangan kontrak jasa pertambangan dengan PT Bukit Makmur Mandiri Utama untuk meningkatkan kinerja perseroan sehingga bisa meningkatkan volume produksi batu bara secara berkesinambungan. Diharapkan perseroan dapat meningkatkan volume penjualan sehingga dapat dongkrak pendapatan.

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk mencatakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 26,04 persen menjadi USD 46,74 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 37,08 juta.

Pendapatan perseroan naik 25,09 persen menjadi USD 764,60 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 611,23 juta.

Beban pokok pendapatan naik 20,58 persen menjadi USD 539,46 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 447,35 juta. Laba bruto naik 37,38 persen menjadi USD 225,14 juta pada 2017.

Perseroan mencatatkan total liabilitas naik menjadi USD 768,41 juta pada 31 Desember 2017 dari periode sama tahun sebelumnya USD 755,80 juta. Ekuitas naik menjadi USD 945,58 juta pada 2017.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya