BEI Kaji Turunkan Jumlah Satuan Lot Saham

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk mengecilkan jumlah satuan saham dalam satu lot, menjadi hanya 20-50 lembar saham.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Jun 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2018, 10:30 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk mengecilkan jumlah satuan saham dalam satu lot, menjadi hanya 20-50 lembar saham. Itu diupayakan untuk mempermudah jalannya transaksi investor serta menaikkan likuiditas pasar saham.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widito Widodo mengatakan, saat ini satu lot saham telah dikerucutkan lima kali lipat hingga berisikan 100 lembar saham. Untuk dapat dikurangi lagi, pihaknya harus menelaah lebih jauh lagi.

"Sekarang satu lot itu isinya 100 saham, sementara dulu 500 saham. Nanti mau kita buat bisa 20-50 saham. Akan kita kaji dulu,"  seperti ditulis Sabtu (30/6/2018).

Dia melanjutkan, hal tersebut baru akan terlaksana pada 2018 bila BEI telah selesai merealisasikan sistem penyelesaian transaksi jual dan beli saham di pasar modal, dari tiga hari (T+3) menjadi hanya dua hari (T+2).

"Tahun ini kita fokus penyelesaian transaksi dari T+3 ke T+2. Kalau itu sudah beres, mungkin tahun depan (penerapan satu lot 20-50 lembar saham)," ujar dia.

Laksono menyebutkan, penurunan satuan lot saham nantinya dapat berdampak terhadap penambahan jumlah pelaku pasar ritel, terutama bagi pihak yang secara modal tidak besar.

"Ini adalah langkah untuk membuat harga saham jadi lebih terjangkau. Itu nantinya bisa ngebuat pelaku modal kecil bisa ikut bermain saham," pungkas dia.

 

 

BEI Incar Pertumbuhan Investor 15 Persen

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Peserta mengikuti kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi ini diharapan dapat menumbuhkan ketertarikan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021 akan melanjutkan serta mengembangkan program literasi pasar yang digagas jajaran direksi sebelumnya. BEI telah sosialisasi program Yuk Nabung Saham pada periode 2015-2018.

Lewat program tersebut, ditargetkan dapat meningkatkan jumlah investor dan investasi baru sebesar 15-20 persen. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menegaskan, pihaknya akan melanjutkan berbagai program bagus yang telah digagas oleh jajaran direksi sebelumnya, serta menyempurnakannya dengan melihat potensi pasar.

"Kita lanjutkan yang bagus, kita coba lakukan penyempurnaan dengan melihat potensi pasar dan lokasinya. Jadi tidak semua daerah mungkin kita lakukan dengan cara yang sama," ujar dia di Jakarta, Jumat 29 Juni 2018.

Dengan begitu, ia melanjutkan, investor bisa tumbuh hingga 15 persen. Kemudian jumlah investasi meningkat 20 persen. Menurut catatan BEI, jumlah investor pasar modal sejauh ini telah mencapai 1,12 juta single investor identifikasinya (SID). Adapun optimalisasi fungsi pengembangan wilayah dan jangkauan BEI hingga akhir 2017, telah mencakup 324 galeri investasi, 29 kantor perwakilan dan 6 pusat informasi Go Public.

BEI akan lebih memilih untuk melakukan literasi edukasi terkait pasar modal kepada masyarakat. BEI memiliki dua tujuan utama dalam memperkenalkan kegiatan transaksi pasar modal.

"Pertama adalah literasi edukasi, yang mana itu memang menyasar target yang lebih luas, termasuk mahasiswa di dalamnya," ujar dia.

"Tapi untuk program-program yang mengarah langsung kepada inklusi, investor warung yang aktif, kemudian enggament terhadap investor yang selama ini sudah ada dan ingin mendapatkan alternatif produk lainnya, itu lebih tepat bukan di areanya mahasiswa tadi," tambah dia

Dia menyebutkan, secara target jumlah penarikan investor baru dari program Yuk Nabung Saham, angkanya kurang lebih akan sama yakni sekitar 7 ribu orang. Namun, ia menekankan, bakal lebih peduli dengan bentuk dan cara penerapan kampanye tersebut.

"Jadi nanti setiap kegiatan akan betul-betul selektif, kemudian targetnya betul-betul menyasar peta potensi yang sudah kita miliki. Jadi jumlah kemungkinan tidak akan begitu banyak berubah, bisa jadi berkurang, karena tadi kita melihat tujuan investor itu bertransaksi," pungkas dia.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya