Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, aksi jual bersih atau net sell oleh investor asing sebesar Rp 47,28 triliun dari Januari sampai dengan 22 Juni 2018.
Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengatakan, porsi transaksi harian di pasar saham nasional saat ini sebanyak 40 persen dikuasai oleh investor asing.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau porsi transaksi harian saat ini, 60 persen investor domestik, sementara 40 persen investor asing," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (25/6/2018).
Pada perdagangan pagi ini, investor asing dilaporkan melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 1,04 miliar. Adapun total frekuensi perdagangan mencapai 22.200 kali dengan volume 406 juta saham sekitar Rp 331 miliar.
Sementara itu, dolar Amerika Serikat (AS) terus bergerak naik, dan diperdagangkan pada angka Rp 14.105.
Nicky Hogan melanjutkan, total investor yang bertransaksi setiap harinya terhitung rata-rata sekitar 40 ribu. "Kalau per bulan sekitar 130 ribu," ucapnya.
Dia berharap, jumlah investor yang melakukan aktivitas di pasar saham hingga akhir 2018 bisa mencapai 800 ribu orang.
"Per Jumat kemarin (22/6/2018), ada 710 ribu investor, itu bulat. Saya harap akhir tahun nanti (investor di pasar saham) bisa sampai 800 ribu," tukas dia.
Lepas Saham Produsen Bir, Sandiaga Konsultasi ke OJK dan BEI
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mantap melepas 26,25 persen kepemilikan di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Saat ini, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tengah berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sandiaga Uno mengungkapkan, sejauh ini Pemprov DKI Jakarta masih melakukan langkah koordinasi terkait pelepasan saham produsen minuman bir ini dengan OJK dan BEI.
"Bahwa kita berproses dan kita akan koordinasi dengan OJK, BEI dan seluruh pemangku kepentingan agar proses ini berlangsung transparan dan Alhamdulillah juga kinerja Delta semakin membaik," ujarnya usai melakukan Halal Bihalal di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (22/7/2018).
Dengan melepaskan saham tersebut diyakini akan menambah pendapatan khususnya bagi Pemprov DKI Jakarta.
"Kami harapkan profit yang akan diterima DKI bisa di atas target kita gunakan untuk social spendinguntuk meningkatkan pembangunan, mengurangi kemiskinan, dan membuka lapangan kerja," imbuhnya.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Advertisement