Meroket 230 Persen, BEI Awasi Saham Arkadia Digital

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi saham PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI).

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Sep 2018, 18:27 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2018, 18:27 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi saham PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI).

Mengutip keterbukaan informasi BEI, Selasa (25/9/2018), kalau telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham PT Arkadia Digital Media Tbk yang di luar kebiasaan (unusual market activity).

Berdasarkan data RTI, saham DIGI melonjak 230 persen selama sepekan periode 17-21 September 2018. Saham DIGI naik 230 persen ke posisi Rp 660 per saham.

Saham DIGI sempat berada di level tertinggi 660 dan terendah 340 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 263 kali dengan nilai transaksi Rp 26,3 juta.

Pada perdagangan saham Senin 24 September 2018, saham DIGI naik 25 persen ke posisi Rp 825 per saham. Kenaikan saham DIGI berlanjut pada 25 September 2018. Saham DIGI melonjak 24,85 persen ke posisi 1.030 per saham. Total frekuensi perdagangan 725 kali dengan nilai Rp 5,6 miliar.

Saham DIGI baru tercatat di BEI pada 18 September 2018. Harga saham perdana ditawarkan Rp 200 per saham dengan nilai nominal Rp 100. Yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Danatama Makmur Sekuritas.

Adapun informasi terakhir mengenai emiten adalah informasi pada 17 September 2018 yang dipublikasikan melalui pengumuman bursa terkait pencatatan saham.

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham DIGI itu, BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasi.

Selain itu, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana itu belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia Panjaitan.

 

Perkuat Konten, Arkadia Gandeng Media Online Daerah

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Arkadia Digital Media Tbk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi ini. Arkadia merupakan perusahaan media digital pertama yang melantai di BEI. 

Lewat Initial Public Offering (IPO) tersebut, perseroan melepas sekitar 150 juta lembar saham dengan perolehan dana segar sekitar Rp 30 miliar.

Direktur Utama PT Arkadia Digital Media Tbk William Martaputra menyatakan, suntikan dana baru ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis portal media dengan memperkuat perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sebagai tambahan modal kerja.

"Harapannya, dengan modal yang baru ini kami bisa meningkatkan trafik (pageviews) jadi lebih tinggi lagi. Kalau dulu, kan, koran cetak itu modal kerjanya pakai kertas, sekarang pakai server,jadi kami tingkatkan lagi kualitas server," tutur dia, Selasa 18 September 2018.

Dia menambahkan, Arkadia pada 2018 ini menargetkan jumlah pengunjung laman yang meningkat hingga 30-40 persen dibanding tahun lalu.

Selain itu, lanjutnya, guna memperkuat konten agar dapat mencakup beragam berita dan kejadian di berbagai wilayah Tanah Air, perseroan juga telah menjalin kerja sama dengan puluhan media online daerah atau lokal.

William menyebutkan, pihaknya memakai tolak ukur kualitas dalam menggandeng partner mediaonline lokal tersebut. "Kredibilitas itu yang pasti enggak milih sembarangan partner. Jadi, nilai-nilai jurnalisme itu nomor satu," katanya.

Meski begitu, ia menambahkan, Arkadia tetap menyediakan ruang bagi kontributor untuk memberikan sumbangsih berita terhadap media yang pihaknya besut.

"Kontributor tetap ada kok, selama secara konten masih bisa dipertanggungjawabkan dan masuk ke kita," pungkas William.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya