Satria Antaran Prima Catatkan Saham Perdana di BEI

PT Satria Antaran Prima Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SAPX.

oleh Bawono Yadika diperbarui 03 Okt 2018, 08:20 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2018, 08:20 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). Angka tersebut naik signifikan apabila dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham Rabu (3/10/2018). 

Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perusahaan yang bergerak di sektor logistik itu melepas saham 433,33 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100.

Dengan harga penawaran saham Rp 250, perusahaan mengantongi dana hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 108,33 miliar. 

Direktur Utama PT Satria Antaran Prima Tbk, Budiyanto Darmastono, menuturkan perseroan akan menggunakan 61,5 persen dana IPO untuk membayar pinjaman perusahaan yaitu obligasi konversi yang diterbitkan pada 2016. Perusahaan akan melunaskan pinjaman tersebut meski jatuh tempo pada 2021.

"Segera kami bayar karena kami mau IPO. Kami melihat pangsa pasar yang besar dari e-commerce, sehingga kalau IPO pada 2021 akan kehilangan momentumnya. Maka kami bayar dari dana IPO, sisanya akan kami gunakan untuk pengembangan,” ujar dia pada Selasa 4 September 2018.

Meski jatuh tempo pada 2021, manajemen ingin segera melunasi obligasi dengan dana penebusan yang lebih besar dan tidak mengonversi obligasi wajib konversi (OWK) yang dipegang oleh GD Express.

Adapun, sisa dana IPO sebesar 38,5 persen akan digunakan perseroan untuk modal kerja. Hingga 2019 mendatang perseroan berencana membangun 1.000 outlet baru yang sebagian besarnya akan dibangun di Jawa. Saat ini, perusahaan sudah memiliki 200 outlet yang tersebar di seluruh provinsi.

Pada 2018, perseroan menargetkan pendapatan hingga Rp 250 miliar, dengan banyaknya pelanggan baru dari ecommerce seperti JD.ID dan Zalora. Perseroan juga menargetkan kenaikan pendapatan yang lebih besar dari Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

Perseroan  menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia PT Artha Sekuritas Indonesia, PT KGI Sekuritas Indonesia, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia serta PT Onix Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

 

 

* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

 

 

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.

 

23 Perusahaan Siap Melantai di BEI hingga Akhir Tahun

20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Dua pekerja memantau pergerakan saham di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11). Laju IHSG melemah 2,6 persen atau sekitar 137,71 poin ke level 5.094,25 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin (14/11/2016). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) merayakan masuknya 600 perusahaan tercatat di pasar modal RI. Tercatat, masih ada sekitar 23 perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) hingga akhir tahun 2018.

"Perusahaan-perusahaan dengan buku tahun per Maret 2018, kan, mungkin Septembernya sudah habis. Harapannya ini optimistis semua di pipeline saat ini bisa mencatatkan sahamnya periode tahun ini," tutur Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyomat Yetna di Jakarta, Jumat 28 September 2018.

Nyoman menambahkan, hingga hari ini sebanyak 37 perusahaan telah tercatat melakukan IPO. Itu termasuk PT Natural City Developments (CITY) pada pagi hari tadi.

"Dengan demikian, jumlah emiten tercatat menjadi 600 sejak berdirinya BEI di tahun 1977," ujarnya.

Seperti diketahui, otoritas BEI telah melakukan berbagai upaya mendorong semakin banyaknya perusahaan untuk segera go public. Itu salah satunya mempermudah dari segi perizinan pencatatan di BEI.

Nyoman berharap, ke depannya semakin banyak perusahaan yang tergerak menjadi perusahaan terbuka.

"BEI berharap akan semakin banyak perusahaan yang menjadi bagian dari pasar modal dengan melakukan pencatatan sahamnya. Ini menambah pilihan instrumen investasi bagi investor serta meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia," pungkas dia.

Adapun 23 perusahaan dalam daftar pipeline BEI 2018 adalah sebagai berikut:

1. PT Kota Satu Properti Tbk

2. PT Cottonindo Ariesta Tbk

3. PT Supertrane Mitra Utama Tbk

4. PT Satria Antaran Prima Tbk

5. PT Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk

6. PT Propertindo Mulia lnvestama Tbk

7. PT Super Energy Tbk

8. PT Shield On Service Tbk

9. PT Satria Mega Kencana Tbk

10. PT Yelooo lntegra Datanet Tbk

11. PT Kagum Jaya Sakti Tbk

12. PT HK Metals Utama Tbk

13. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk

14. PT Oto Trans Indo Tbk

15. PT Jaya Bersama Indo Tbk

16. PT Dewata Freightintemational Tbk

17. PT Pool Advista Finance Tbk

18. PT Sentral Mitra lnlormatika Tbk

19. PT Darmi Bersaudara Tbk

20. PT Distributor Voucher Nusantara

21. PT Bersatu Sejahtera Mandiri Tbk

22. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk

23. PT Estika Tata Tiara Tbk

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya