Dipimpin Sektor Infrastruktur, IHSG Dibuka Menguat ke 6123,09

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Jan 2020, 09:12 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 09:12 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini dengan dibuka di level 6123,09.

Pada awal pembukaan perdagangan, Rabu (29/1/2020), IHSG lompat 30 poin atau 0,49 persen ke level 6.141,27. Indeks saham LQ45 juga naik 0,61 persen ke posisi 1006,81. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.141.80 dan terendah di 6.0123,09.

Sebanyak 147 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 43 saham melemah dan 91 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 15.050 kali dengan volume perdagangan 143,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 135,9 miliar.

Investor asing jual saham Rp 2,12 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.634 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu yang berada di zona merah, yaitu sektor perkebunan yang turun 0,72 persen.

Sementara yang lain menguat, dimana penguatan dipimpin sektor infrastruktur yang naik 0,92 persen, disusul sektor industri dasar menguat 0,73 dan sektor barang konsumsi menguat 0,56 persen.

Saham-saham yang menguat dan mendoeong IHSG ke zona hijau diantaranya PURA yang melonjak 69,52 persen ke Rp 178 per lembar saham, TURI menguat 14,43 persen ke Rp 1.150 per lembar saham dan UNIT naik 11,83 persen ke Rp 189 per lembar saham.

Saham-saham yang melemah antara lain BMSR turun 12,7 persen menjadi Rp 101 per lembar saham, FITT melemah 8,54 persen menjadi Rp 75 per lembar saham dan PBSA tertekan 7,69 persen menjadi Rp 600 per lembar saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan Kemarin

Ilustrasi IHSG 2
Ilustrasi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Investor asing jual saham mencapai Rp 857 miliar di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (28/1/2020), IHSG ditutup anjlok 22,02 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.111,18. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga tertekan 0,31 persen ke posisi 1.000,66.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.112,83 dan terendah 6.065,12.

Sebanyak 233 saham turun sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 175 saham menguat dan 124 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 451.735 kali dengan volume perdagangan 6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,2 triliun.

Investor asing jual saham mencapai Rp 857 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.638.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sektor yang menguat dan melemah seimbang. Sektor yang melemah antara lain industri dasar yang turun 1,67 persen, sektor keuangan yang melemah 0,62 persen dan sektor manufaktur yang turun 0,55 persen.

 

Saham Pendorong

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah diantaranya ERTX yang turun 34,03 persen ke Rp 95 per lembar saham, YULE melemah 24,55 persen ke Rp 166 per lembar saham dan DNAR turun 24,43 persen ke Rp 198 per lembar saham.

Sementara sektor yang menguat antara lain BMSR naik 29,21 persen ke Rp 115 per saham, PDES naik 25 persen ke Rp 850 per saham dan AMIN naik 25 persen ke Rp 340 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya