Investor Asing Lepas Saham, IHSG Ditutup Turun ke 6.111,18

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.112,83 dan terendah 6.065,12.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Jan 2020, 16:15 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2020, 16:15 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Investor asing jual saham mencapai Rp 857 miliar di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (28/1/2020), IHSG ditutup anjlok 22,02 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.111,18. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga tertekan 0,31 persen ke posisi 1.000,66.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.112,83 dan terendah 6.065,12.

Sebanyak 233 saham turun sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 175 saham menguat dan 124 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 451.735 kali dengan volume perdagangan 6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,2 triliun.

Investor asing jual saham mencapai Rp 857 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.638.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sektor yang menguat dan melemah seimbang. Sektor yang melemah antara lain industri dasar yang turun 1,67 persen, sektor keuangan yang melemah 0,62 persen dan sektor manufaktur yang turun 0,55 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah diantaranya ERTX yang turun 34,03 persen ke Rp 95 per lembar saham, YULE melemah 24,55 persen ke Rp 166 per lembar saham dan DNAR turun 24,43 persen ke Rp 198 per lembar saham.

Sementara sektor yang menguat antara lain BMSR naik 29,21 persen ke Rp 115 per saham, PDES naik 25 persen ke Rp 850 per saham dan AMIN naik 25 persen ke Rp 340 per saham.

Pembukaan IHSG

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Sebanyak 137 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. 

Pada prapembukaan perdagangan, Selasa (28/1/2020), IHSG turun 22,99 poin atau 0,37 persen ke level 6.110,21. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG melemah lebih tajam dengan turun 39,59 poin atau 0,63 persen ke level 6.094,34.

Indeks saham LQ45 juga turun 0,83 persen ke posisi 995,47. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.112.34 dan terendah di 6.090,66.

Sebanyak 137 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 52 saham menguat dan 98 saham diam di tempat. 

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 16.404 kali dengan volume perdagangan 159,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 157,8 miliar.

Investor asing jual saham Rp 24,15 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.645 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, selurunya berada di zona merah. Sektor yang anjlok paling dalam adalah sektor perkebunan yang turun 2,18 persen, disusul sektor industri dasar turun 1,80 dan sektor manufaktur melemah 1,56 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain MBTO turun 21,51 persen menjadi Rp 73 per lembar saham, PICO melemah 11,35 persen menjadi Rp 492 per lembar saham dan INDO tertekan 11,35 persen menjadi Rp 171 per lembar saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat diantaranya WOWS yang melonjak 25,18 persen ke Rp 175 per lembar saham, REAL menguat 13,61 persen ke Rp 386 per lembar saham dan POLY naik 14,55 persen ke Rp 63 per lembar saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya