Dirut BEI Inarno Djajadi: Sayang Kalau Jual Saham Saat Ini

Investor pasar modal diharapkan mengedepankan unsur rasionalitas dan tidak terpengaruh melakukan aksi jual saham berjamaah.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2020, 14:50 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 14:50 WIB
Ngobrol Santai Bareng Direktur Utama BEI Inarno Djajad, di Ruang Investology BEI, Jumat (13/3/2020).
Ngobrol Santai Bareng Direktur Utama BEI Inarno Djajad, di Ruang Investology BEI, Jumat (13/3/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan bahwa keputusan BEI untuk menghentikan sementara perdagangan saham (trading halt) pada Jumat ini untuk memberikan waktu bagi para investor agar berpikir lebih dalam. Investor diharapkan mengedepankan unsur rasionalitas dan tidak terpengaruh melakukan aksi jual saham berjamaah.

"Semuanya agar at least (setidaknya), investor tidak ikut-ikutan melakukan aksi jual (saham)," kata Inarno di Kantornya Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Menurutnya, kinerja emiten atau saham yang melantai di BEI masih cukup baik dibandingkan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu pihaknya menyayangkan keputusan para investor yang melakuan aksi jual dalam situasi yang sebenarnya tidak menguntungkan.

"Sayang dijual untuk harga saat ini, investor satu menjual (saham) semua ikut-ikutan. Jangan panik," kerasnya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menyatakan bahwa keputusan untuk melakukan (trading halt) yang di inisasi peeusahaannya pada pagi tadi memberikan stimulus positif dalam pergerakan sejumlah saham ke arah positif, walau bersifat sementara.

"Selama penghentian tiga puluh menit tadi kan, ada respon langsung. Beberapa saham naikkan walau pun kemudian turun kembali," ungkapnya.

Untuk itu ia kembali mengingatkan para investor agar tidak panik dalam menyikapi situasi pasar saham yang masih fluktuatif dan tetap mengutamakan cara berfikir rasionalitas.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penghentian Sementara

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumya PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham (trading halt) hingga pukul 09.45.

Dikutip dalam keterangannya, Jumat (13/3), pembekuan sementara perdagangan dimulai sejak 09.15.

"Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat," ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono.

Pada prapembukaan perdagangan saham, IHSG stabil di posisi 5.4895,74. Sedangkan pada pembukaan pukul 09.00, IHSG langsung terjun bebas dengan turun 218,06 poin atau 4,43 persen ke posisi 4.677,76.

Adapun indeks saham LQ45 turun 6,63 persen ke posisi 718,31. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya