Kapan IHSG Kembali Hijau? Simak Prediksinya

Laju Indeks Saham Gabungan (IHSG) tengah berada di tren negatif. Hal ini tak terlepas dari dampak virus corona yang terus meluas di dunia.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Mar 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2020, 15:00 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Saham Gabungan (IHSG) tengah berada di tren negatif. Hal ini tak terlepas dari dampak virus corona yang terus meluas di dunia.

Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama memperkirakan bahwa IHSG masih bakal bertahan di zona negatif untuk beberapa hari ke depan. 

“IHSG masih bertahan di zona negatif. Kalau pergerakan IHSG yang saya amati itu mengikuti gelombang Asia, kalau dibuka di zona merah. Kecuali Australia yang dibuka positif sebelumnya,  juga kinerja indeks Amerika Serikat turun di atas 10 persen seperti NASDAQ dan lainnya,” kata Nafan kepada Liputan6.com, Selasa (17/3/2020).

Menurut dia, sebelumnya target pasar sudah menyoroti pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebutkan bahwa pandemic virus Corona menyebabkan kemerosotan pada perekonomian Amerika Serikat.

“Jadi memang membuat para pelaku pasar cenderung menghindar terlebih dahulu, daripada ada instrumen resiko,” ujarnya.

Nafan mengatakan untuk pergerakan IHSG berada di zona positif sementara ini masih belum memungkinkan. Kecuali ketika pergerakan IHSG sudah menyentuh level jenuh jual, mungkin aksi buyback pun akan mengalir.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Komitmen Pemerintah

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dirinya melihat sebenarnya jika dilihat data makro ekonomi domestik dan apabila pemerintah mampu menjalankan fundamental ekonomi domestik yang berkesinambungan, maka akan berdampak positif pada aspek apapun.

 “Misalkan pemerintah jika mampu menjalankan fundamental ekonomi domestik, yang berkesinambungan, kemudian pemerintah berkomitmen dalam pengesahan omnibuslaw ke depannya. Itu memang patut kita tunggu,” ungkapnya.

Ia pun mengajak agar para pelaku, dan target pasar untuk mempercayakan kepada pemerintah. “Sehingga saya pikir  bisa dijadikan modal kepercayaan bagi pelaku investor bagi investasi jangka panjang di tanah air,” sarannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya