Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,07 persen ke level 5.096,45 pada penutupan perdagangan sore ini. Sehingga nilai transaksi mencapai Rp 9,26 triliun dan Asing membukukan net sell Rp 97,76 miliar.
Sementara itu, mata uang rupiah ditutup menguat 25 point di level 14.632 dari penutupan sebelumnya di level 14.657. Padahal siang tadi sempat menguat 40 poin. Pada perdagangan besok rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif dan melemah 20 poin. Namun ditutup menguat sebesar 15-50 point di level 14.600-14.650.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai secara internal kondisi ini dipicu kekhawatiran para investor terkait dampak dari pandemi Covid-19. Apalagi pasca UU Omnibus Law Cipta Kerja disahkan banyak aktivis buruh dan mahasiswa yang turun ke jalan melakukan demonstrasi.
Advertisement
Namun dalam kondisi seperti ini tim kesehatan terus melakukan tes swap terhadap para demonstrasi. Tujuannya untuk menahan penyebaran virus corona saat aksi demonstrasi.
"Pemerintah optimis, masih ada harapan bahwa perlahan tapi pasti bisa dan mampu mengendalikan pandemi virus corona yang terjadi di 34 Provinsi," kata Ibrahim di Jakarta, Rabu, (21/10).
Menurutnya, penanganan pandemi Covid-19 bukan saja tanggung jawab Pemerintah. Melainkan ada andil juga dari masyarakat, apalagi vaksin virus corona akan segera didistribusikan. Sebagai informasi, data dari Kementerian Kesehatan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 per 20 Oktober 2020 yaitu 368.842 orang. Bertambah 3.602 orang dibandingkan posisi hari sebelumnya. Ini adalah kenaikan kasus harian terendah sejak 15 September.
Sementara jumlah pasien sembuh terus meningkat. Hingga kemarin, jumlah pasien yang sudah dinyatakan bebas virus corona mencapai 293.653 orang. Bertambah 4.410 orang atau naik 1,52 persen dibandingkan sehari sebelumnya.
Secara nominal, rata-rata pasien sembuh bertambah 4.087 orang per hari dalam dua pekan terakhir. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yakni 3.724 orang per hari.
"Berbagai data tersebut menunjukkan sepertinya Indonesia mulai bisa menjinakkan pagebluk virus corona. Namun bukan berarti kita bisa berleha-leha. Sebab, ada kemungkinan kasus yang muncul ke permukaan baru sebatas gunung es," tutur Ibrahim.
Sementara itu dari sisi eksternal dia menjelaskan, terkoreksinya IHSG disebabkan prospek Kongres Amerika Serikat meloloskan langkah-langkah stimulus terbaru menjelang pemilihan presiden 3 November. Kesenjangan antara Partai Republik dan Demokrat tampaknya berkurang setelah Presiden Donald Trump mengindikasikan dirinya bersedia menerima paket dengan label harga yang lebih besar.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi berharap langkah-langkah stimulus akan disahkan dalam Kongres tersebut. Keduanya mencapai kesepakatan minggu depan. Lalu Pelosi akan melanjutkan pembicaraan dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin di kemudian hari.
Sayangnya, Partai Republik masih menentang label harga tindakan tersebut. Mereka masih harus memastikan kedua belah pihak akan mencapai konsensus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
The Fed
Selain itu, Federal Reserve membuat catatan positif, dengan Presiden Chicago Federal Reserve Bank Charles Evans. Dia mengatakan kenaikan kasus Covid-19 Amerika Serikat saat ini mungkin tidak terlalu banyak mengurangi pemulihan.
Tetapi cukup optimis akan pengangguran yang turun menjadi 5,5 persen pada akhirnya tahun 2021. Kolega Evans di The Fed menyerukan lebih banyak dukungan fiskal untuk melengkapi bantuan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lalu Bank sentral akan merilis survei ekonomi 'Beige Book' di kemudian hari.
Hal lainnya, Inggris terus berusaha keras untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan dengan UE dan beberapa bagian Inggris melakukan lockdown untuk mengekang infeksi virus. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dilaporkan mengatakan kepada perdana menteri Yunani bahwa pembicaraan Brexit akan tetap ditunda sampai UE mengubah sikapnya pada diskusi tersebut.
Johnson menegaskan kembali bahwa UE telah secara efektif mengakhiri negosiasi tersebut dengan menyatakan mereka tidak ingin mengubah posisi negosiasi mereka. Jika UE mengubah posisi mereka secara fundamental, maka Inggris akan bersedia untuk berbicara atas dasar yang baru itu.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement