Menengok Gerak Saham Farmasi Usai Jokowi Umumkan Vaksin Covid-19 Gratis

Jokowi menegaskan siap menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 guna memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan adalah aman.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Des 2020, 17:02 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 17:02 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia akan mendapat vaksin Covid-19 gratis. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia pun meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyiapkan anggarannya.

"Jadi, setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis," kata Jokowi saat menyampaikan perkembangan vaksin Corona melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu siang, 16 Desember 2020.

Selanjutnya, Jokowi pun akan memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk merelokasikan dari anggaran lain terkait ketersediaan vaksin Covid-19 secara gratis. "Sehingga tidak ada alasan untuk masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," ujarnya.

Bahkan, Jokowi menegaskan siap menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 guna memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan adalah aman.

Sesaat setelah pengumuman tersebut, beberapa saham di sektor farmasi langsung menguat. Berikut ini gerak beberapa saham farmasi pada perdagangan Rabu ini:

PT Kimia Farma Tbk (KAEF)

Saham perusahaan farmasi milik pemerintah ini ditutup di angka Rp 4.440 per saham, naik 40 poin atau 2,54 persen jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

Saham perusahaan ini sempat anjlok di angka Rp 4.240 per saham di awal perdagangan tetapi mampu kembali menguat.

PT kalbe Farma Tbk (KLBF)

Saham Kalbe Farma pada perdagangan Rabu ini dibuka di angka Rp 1.495 per saham. Sejak awal gerak saham ini cukup mendatar bahkan sempat tertekan ke level Rp 14.80 per saham.

Namun setelah ada pengumuman dari Presiden Jokowi, saham perusahaan ini melonjak ke level Rp 1.590 per saham. Saham perusahaan farmasi internasional ini kemudian ditutup di level Rp 1.545 per saham atau naik 4,04 persen dibanding penutupan perdagangan sebelumnya.

PT Indofarma Tbk (INAF)

Saham INAF dibuka di angka Rp 4.230 per saham pada perdagangan hari ini. Sempat turun ke level Rp 4.150 per saham di awal perdagangan tetapi kemudian naik kembali.

Setelah ada pengumuman dari presiden, harga saham perusahaan ini naik menjadi Rp 4.330 per saham. INAF naik 2,61 persen jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)

Saham PYFA dibuka di angka Rp 1.035 per saham. Saham ini sempat melalui tekanan yang cukup dalam di tengah perdagangan sehingga jatuh di angka Rp 1.010 per saham.

Namun kemudian saham perusahaan farmasi ini mampu menguat dan kembali ke leve awal di angka Rp 1.035 per saham. Jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya, saham PYFA tak berubah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Jokowi: Vaksin Covid-19 untuk Masyarakat Gratis

Jokowi, Vaksin COVID-19,Vaksin Corona Sinovac, Corona, COVID-19, Corona COVID-19
Jokowi melihat langsung uji klinis Vaksin COVID-19 atau Vaksin Corona Sinovac hari pertama di Bandung. Tampak, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dan Menteri BUMN Erick Tohir mendampingi Presiden Jokowi. (Foto: Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Jokowi memutuskan bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan kepada masyarakat secara gratis. Hal ini diputuskan setelah menerima masukan dari masyarakat dan mengkalkulasi ulang keuangan negara.

"Saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi, gratis tidak dikenakan biaya sama sekali," jelas Jokowi di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020).

Dia memerintahkan seluruh jajaran kabinet, pimpinan lembaga negara, dan kepala darerah untuk memprioritaskan program vaksinasi di anggaran 2021. Jokowi juga meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani merealokasi anggaran negara untuk ketersediaan dan vaksinasi gratis.

"Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," kata dia.

Adapun mulanya vaksinasi Covid-19 terdiri dari dua skema yakni, gratis (subsidi) untuk warga tak mampu. Kemudian, vaksin mandiri atau berbayar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya