Buka Perdagangan Saham, Menko Airlangga Pede Ekonomi Tumbuh 5 Persen di 2021

Optimisme akan pertumbuhan ekonomi terlihat di pasar modal sejalan dengan menurunnya resiko ketidakpastian di pasar keuangan.

oleh Athika Rahma diperbarui 04 Jan 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2021, 09:30 WIB
Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2021, Senin (4/1/2020).

Dalam pidatonya, Airlangga menyampaikan optimismenya soal pertumbuhan ekonomi global dan nasional di tahun 2021. Ekonomi global, ujarnya, diprediksi tumbuh di kisaran 4,2 hingga 5,2 persen, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,5 hingga 5 persen.

"Optimisme ini didorong sentimen positif terkait vaksin Covid-19," tutur Airlangga dalam pidatonya.

Airlangga melanjutkan, optimisme akan pertumbuhan ekonomi ini juga terlihat di pasar modal sejalan dengan menurunnya resiko ketidakpastian di pasar keuangan, yang tercermin dari indeks volatilitas dan credit swap default (CDS) yang membaik.

Menurut Airlangga, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bisa menyentuh 6.800 pada akhir tahun 2021. "Mengingat di 22 Desember 2020 sempat menyentuh 6.165," katanya.

Selain itu, Airlangga juga optimis BEI akan mencapai target 30 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) tahun ini.

"Kami harap jumlah dananya bisa cukup signifikan, apalagi SBN (Surat Berharga Negara) sudah sangat rendah dengan yield 2,64 persen, ini bisa dorong lebih banyak IPO untuk pasar modal mencari dana," kata Airlangga.

Dirinya menegaskan, pemerintah akan terus melakukan langkah penanganan pandemi Covid-19 dengan memberikan bantuan stimulus atau menerapkan kebijakan anyar demi menekan penyebaran virus, termasuk bagi strain baru Covid-19.

"Tentu saja untuk mengatasi Covid-19 ini, kita terus pakai 3 M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak) dan kita tingkatkan 3T (Tracking, Tracing, Treatment)," tandas Airlangga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan Perdana di 2021, IHSG Dibuka Menguat ke 6.008,15

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Seperti diketahui, hari ini menjadi pembukaan perdagangan perdana di 2021.

Pada pra-pembukaan perdagangan Senin (4/1/2021), IHSG naik 18,75 poin atau 0,31 persen ke level 5.997,83. Tak bertahan lama, pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG berbalik melemah dengan turun 29,08 poin atau 0,49 persen ke level 6.008,15.

Indeks saham LQ45 hijau 0,66 persen ke posisi 939,88. Sebagian besar indeks acuan bergerak di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.017,89. Sedangkan terendah 5.997,69.

Sebanyak 219 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 83 saham melemah dan 181 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham normal yaitu 58.058 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 881,8 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 18 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.020 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor perkabunan yang melesat 2,20 persen. Kemudian disusul sektor barang konsumsi naik 0,93 persen dan sektor pertambangan naik 0,79 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain WIFI 25 persen ke Rp 825 per lembar saham. Kemudian FAPA naik 25 persen ke Rp 2.300 per saham dan IDPR naik 24,30 persen ke Rp 266 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG melemah antara lain SBAT turun 6,98 persen ke Rp 120 per lembar saham, ZBRA yang turun 6,96 persen ke Rp 107 per lembar saham dan INDY turun 6,94 persen ke Rp 1.610 per saham. 

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona
Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya