Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan membuka kembali saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) pada perdagangan Kamis (14/1/2021). Sebelumnya, perdagangan saham perusahaan sempat dihentikan sementara pada Rabu, 13 Januari 2021.
“Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Bank Bukopin Tbk. BBKP di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 14 Januari 2021," tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan seperti dikutip dalam keterbukaan informasi publik BEI.
Dalam pantauan Liputan6.com, saham BBKP ditutup pada level 770. Saham BBKP naik 1,32 persen dibandingkan data penutupan sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Adapun level tertinggi pada perdagangan saham BBKP hari ini mencapai level 845. Sementara berada pada level terendah 725.Nilai transaksi harian saham Rp 1,2 triliun.
BEI sempat menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) pada perdagangan 13 Januari 2021.
Berdasarkan keterangan BEI disebutkan suspensi dilakukan sehubungan dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan dalam rangka cooling down.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG pada 14 Januari 2021
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi pada perdagangan saham Kamis, (14/1/2021). Aksi ambil untuk pelaku pasar sehingga menekan laju IHSG meski terbatas.
Pada penutupan perdagangan berdasarkan data RTI, IHSG melemah tipis 0,11 persen atau 6,89 poin ke posisi 6.428,31. Indeks saham LQ45 merosot 0,05 persen ke posisi 1.002,38. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 301 saham melemah sehingga menekan IHSG. 194 saham menguat dan 144 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.009.302 kali dengan volume perdagangan 35,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 28,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 395,49 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.077.
Sebagian besar sektor saham sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham industri dasar naik 1,6 persen, dan memimpin penguatan, diikuti sektor saham infrastruktur mendaki 0,73 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,33 persen. Sedangkan sektor saham konstruksi tergelincir 0,96 persen, diikuti sektor saham barang konsumsi turun 0,57 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,63 persen.
Saham-saham yang menguat tajam atau top gainers antara lain saham TMPO melonjak 31,72 persen ke posisi Rp 191 per saham, saham TPMA menguat 25 persen ke posisi Rp 625 per saham, dan saham FILM menanjak 25 persen ke posisi Rp 280 per saham.
Sedangkan saham-saham yang catat top loser atau melemah signifikan antara lain saham ATIC merosot 7 persen ke posisi Rp 930 per saham, saham PLAN merosot 7 persen ke posisi Rp 93 per saham, dan saham MTSM tergelincir 7 persen ke posisi Rp 186 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar melemah kecuali indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,93 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki0,07 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,85 persen dan indeks saham Singapura mendaki 0,74 persen.
Sementara itu, indeks saham Thailand susut 0,32 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,91 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,40 persen.
Pengamat pasar modal Riska Afriani menuturkan, koreksi IHSG masih wajar seiring pelaku pasar sedikit merealisasikan keuntungan dan jenuh beli.
"5 hari hijau terus. Ada titik jenuh beli. Koreksi wajar. Investor asing juga masih masuk. Profit taking wajar yang dilakukan investor,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement