Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu beranjak dari zona merah pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Selasa (19/1/2021). Sektor tambang memimpin penurunan di antara 10 sektor saham.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,59 persen atau 37,45 poin ke posisi 6.352,37. Indeks saham LQ45 merosot 0,58 persen ke posisi 992,47. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Advertisement
Baca Juga
Sebanyak 343 saham melemah sehingga menekan IHSG. 139 saham menguat dan 135 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.434,84 dan terendah 6.288,97.
Total frekuensi perdagangan 999.044 kali dengan volume perdagangan 17,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 118,93 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor melemah dipimpin sektor tambang merosot 2,83 persen. Kemudian sektor saham industri dasar turun 1,28 persen dan sektor saham konstruksi merosot 1,3 persen.
Sedangkan sektor saham yang menguat yaitu sektor saham barang konsumsi naik 0,86 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,84 persen dan sektor saham pertanian menanjak 0,63 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Catat Kenaikan dan Penurunan Terbesar
Saham-saham yang catatkan penurunan terbesar atau top losers antara lain saham PGJO melemah 9,84 persen ke posisi Rp 55 per saham, saham ISSP turun 6,99 persen ke posisi Rp 266 per saham, saham BMAS merosot 6,96 persen ke posisi Rp 428 per saham, dan saham ATIC tergelincir 6,94 persen ke posisi Rp 805 per saham.
Saham-saham yang catat kenaikan terbesar atau top gainers antara lain saham CANI melonjak 34,51 persen ke posisi Rp 152 per saham, saham KIOS naik 24,45 persen ke posisi Rp 565 per saham, saham TRJA menguat 22,16 persen ke posisi Rp 204 per saham, saham TCPI naik 19,94 persen ke posisi Rp 9.925 per saham, dan saham DGNS bertambah 19,05 persen ke posisi Rp 400 per saham.
Advertisement
Aksi Investor Asing
Di tengah pelemahan IHSG, investor asing membeli sejumlah saham antara lain saham INKP sebanyak Rp 41,8 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 35,3 miliar, saham ASII sebanyak Rp 32,4 miliar, saham ERAA sebanyak Rp 11,4 miliar, dan saham MDKA sebanyak Rp 10,9 miliar.
Lalu investor asing juga menjual sejumlah saham antara lain saham BBCA sebanyak Rp 16 miliar, saham INDF sebanyak Rp 11,3 miliar, saham MAPI sebanyak Rp 10,1 miliar, saham BTPS sebanyak Rp 8 miliar, dan saham MNCN sebanyak Rp 5,2 miliar.
Bursa Saham Asia Menguat Dipimpin Indeks Saham Hong Kong
Bursa saham Asia cenderung menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 3,06 persen, dan memimpin penguatan indeks di Asia, diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 2,93 persen, indeks saham Jepang Nikkei sebanyak 1,45 persen.
Lalu indeks saham Thailand sebanyak 0,95 persen, indeks saham Singapura sebanyak 0,49 persen dan indeks saham Taiwan menguat 1,75 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji menuturkan, IHSG melemah seiring ada kenaikan kasus COVID-19, dan bursa saham Amerika Serikat libur peringati Martin Luther King Day. “Minimnya rilis data makro ekonomi positif dari domestic maupun internasional untuk saat ini. Market memasuki fase konsolidasi terlebih dahulu,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement