Rights Issue, Smartfren Siap Lepas 7 Miliar Saham

Dana hasil rights issue atau penawaran umum terbatas PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) untuk modal kerja.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 22 Jan 2021, 19:59 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2021, 19:59 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mengumumkan akan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.  Emiten telekomunikasi berkode FREN tersebut menegaskan, penawaran umum terbatas IV akan dilakukan kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 7 miliar lembar saham dengan nominal Rp100.

"Perseroan berencana untuk melakukan penawaran umum terbatas IV kepada para pemegang saham Perseroan atas sebanyak-banyaknya 7.000.000.000 (tujuh miliar) saham biasa atas nama Seri C dengan nilai nominal Rp100,- setiap saham dengan menerbitkan HMETD," tulisnya.

Dalam infromasi tersebut juga disebutkan, perseroan akan menerbitkan waran yang melekat pada Saham Hasil Pelaksanaan HMETD.

Sesuai ketentuan, waran yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 91,99 miliar atau sekitar 34,9 persen dari seluruh jumlah saham yang disetor penuh.

"Pada pendaftaran PUT IV disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari Perseroan pada harga tertentu setelah 6 bulan sejak waran tersebut diterbitkan," tulisnya.

Saham yang akan dikeluarkan oleh Perseroan untuk pelaksanaan waran adalah saham seri C dengan nilai nominal Rp100 untuk setiap saham dan berasal dari portepel Perseroan.

Selain itu, saham hasil pelaksanaan HMETD dan saham hasil pelaksanaan waran akan dikeluarkan dari portepel Perseroan dan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai peraturan yang berlaku.

"Tercatat, Lampiran Keputusan Direksi BEI No.Kep-00183/BEI/12-2018 yang diterbitkan tanggal 26 Desember 2018. Saham Baru akan memiliki hak yang sama dengan saham-saham Perseroan lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sebelum PUT IV, termasuk hak atas dividen," tulisnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Potensi Dilusi 37,6 Persen

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan juga bermaksud melaksanakan dan menyelesaikan penambahan modal dengan memberikan HMETD sesuai jangka waktu yang ditetapkan.

"Dengan mengikuti ketentuan POJK HMETD bahwa jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai efektifnya pernyataan pendaftaran PUT IV tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan. RUPSLB Perseroan untuk memperoleh persetujuan atas pelaksanaan PUT IV di mana rencananya akan dilaksanakan pada 2 Maret 2021," tulisnya.

Perseroan memperkirakan, rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi Perseroan dan entitas anak, seperti memperbaiki struktur permodalan serta menambah kas untuk keperluan modal kerja.

"Dalam PUT IV ini, Perseroan mengharapkan partisipasi sebanyak-banyaknya dari para pemegang saham Perseroan untuk melaksanakan HMETD dan waran yang akan diperoleh para pemegang saham. Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD dan waran yang akan diperoleh, maka persentase kepemilikan sahamnya terhadap saham-saham Perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 37,6 persen," sebutnya.

 

Saham FREN melemah 2,94 persen ke posisi Rp 66 per saham. Saham FREN berada di level tertinggi 68 dan terendah 66. Nilai transaksi Rp 27,3 miliar pada Jumat, 22 Januari 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya