Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka suspensi atas perdagangan saham PT MD Pictures Tbk (FILM) dan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS).
Suspensi dua saham tersebut dibuka kembali di pasar reguler dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I pada 21 Januari 2021. Hal itu disampaikan Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M.Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy dalam keterbukaan informasi BEI.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan dua saham pada Rabu, 20 Januari 2021. Dua saham itu antara lain PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan PT MD Pictures Tbk (FILM).
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari keterbukaan informasi BEI, suspensi saham Kioson dan MD Pictures ini dalam rangka cooling down setelah terjadi lonjakan harga kumulatif dalam beberapa hari terakhir.
Penghentian sementara perdagangan kedua saham tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Alasannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang investasinya.
BEI pun mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Harga saham KIOS telah melonjak dari level Rp 131 menjadi Rp 565 pada 7-19 Januari 2021. Begitu juga dengan harga saham FILM telah melonjak dari level Rp 195 menjadi Rp 360 pada periode sama.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penjelasan MD Pictures Terkait Saham yang Melonjak
Sebelumnya, manajemen PT MD Pictures Tbk (FILM)memberikan penjelasan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah saham melonjak signifikan pada Jumat, 15 Januari 2021.
Mengutip data RTI, saham FILM melonjak 25 persen ke posisi Rp 350 per saham pada Jumat, 15 Januari 2021. Saham FILM sempat berada di level tertinggi 350 dan terendah 282 per saham. Total frekuensi perdagangan 30.443 kali dengan nilai transaksi Rp 143,2 miliar.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur PT MD Pictures Tbk Venkatachari Soundarajan menyatakan, perseroan menyatakan tidak ada informasi, fakta dan kejadian penting lain yang material dapat mempengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.
Selain itu, perseroan juga tidak memiliki rencana melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan dalam tiga bulan mendatang.
"Perseroan tidak melakukan endorsement dengan figure publik atau pihak lainnya untuk merekomendasikan saham perseroan,” seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI, ditulis Minggu, 17 Januari 2021.
Selain itu, perseroan tidak mengetahui ada informasi dan fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 tentang keterbukaan informasi dan fakta material.
Selama periode 11-15 Januari 2021, saham FILM melonjak 80,41 persen ke posisi Rp 350 per saham. Saham FILM berada di level tertinggi Rp 350 dan terendah Rp 190 per saham. Nilai transaksi Rp 230,8 miliar. Total frekuensi perdagangan 43.439 kali.
Advertisement