Penjelasan Manajemen Terkait Dampak Toko Ramayana Terbakar di Makassar

Direktur PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menuturkan, kebakaran yang terjadi di salah satu gerainya telah menghanguskan semua barang dagangan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 09 Feb 2021, 21:29 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2021, 21:29 WIB
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menambah tiga gerai baru di bulan Desember. 
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menambah tiga gerai baru di bulan Desember. 

Liputan6.com, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menyatakan kebakaran di toko Ramayana di Makassar pada 6 Februari 2021 tidak berdampak terhadap operasional perseroan.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/1/2021), Direktur PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menuturkan, kebakaran yang terjadi di salah satu gerainya telah menghanguskan semua barang dagangan dan inventaris yang ada di toko tersebut.

Meski demikian, jumlah kerugian yang dialami oleh perseroan dapat ditutupi oleh perusahaan asuransi dan tidak berdampak material terhadap hasil operasional perseroan secara keseluruhan.

“Kegiatan operasional toko tersebut di atas untuk sementara ditutup dan diharapkan dapat beroperasi kembali setelah ada kesepakatan pembicaraan antara pemilik gedung dengan perseroan dalam hal renovasi tempat bekas dampak kebakaran tersebut,” ujar dia.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 9 Februari 2021, saham RALS naik 1,4 persen ke posisi Rp 725 per saham. Saham Ramayana Lestari Sentosa sempat di level tertinggi 735 dan terendah 715 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 6.823 kali dengan nilai transaksi Rp 40,3 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Penutupan IHSG pada 9 Februari 2021

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Selasa, (9/2/2021).  Namun, IHSG belum mampu bangkit sehingga bertahan di zona merah.

Mengutip data RTI, IHSG turun 0,44 persen atau 27,19 poin ke posisi 6.181,67. Indeks saham LQ45 susut 0,75 persen ke posisi 950,33. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 315 saham melemah sehingga menekan IHSG 158 saham menguat dan 167 saham diam di tempat. Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.286,29 dan terendah 6.157,13. Total frekuensi perdagangan saham 1.716.686 kali dengan volume perdagangan 18,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 500,72 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian mendaki 1,66 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,78 persen. Sektor saham aneka industri melemah 3,64 persen, dan memimpin penurunan. Diikuti sektor saham infrastruktur tergelincir 1,94 persen dan tambang susut 1,33 persen.

Saham-saham yang catat top gainers atau naik tajam antara lain saham CITY menguat 34,53 persen ke posisi Rp 187, saham MINA melonjak 34,33 persen ke posisi Rp 90 per saham, PTDU naik 24,91 persen ke posisi Rp 1.655 per saham, dan saham CTBN menanjak 24,48 persen ke posisi Rp 3.000 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah atau top losers antara lain saham SKRN merosot 7 persen ke posisi Rp 930 per saham, saham SAPX susut 6,94 persen ke posisi Rp 1.610 per saham, saham BULL merosot 6,9 persen ke posisi Rp 324 per saham, dan saham PURI tergelincir 6,9 persen ke posisi Rp 540 per saham.

Hingga penutupan perdagangan Selasa sore, investor asing membeli sejumlah saham antara lain saham BBRI sebanyak Rp 705,3 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 119,5 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 17,4 miliar.

Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham ASII sebanyak Rp 302,2 miliar, saham ICBP sebanyak Rp 221,8 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 108,5 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 92,5 miliar, dan saham PGAS sebanyak Rp 88,6 miliar.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,53 persen, indeks saham Nikkei menguat 0,40 persen, indeks saham Thailand menanjak 0,27 persen dan indeks saham Singapura meroket 2,01 persen.

Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,22 persen dan indeks saham Singapura susut 0,17 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya