Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menghapus kode broker dan domisili di running trade atau papan transaksi berjalan. Namun, kebijakan ini menuai pro dan kontra dari sejumlah pihak.
Sehubungan dengan itu, Koordinator Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Rudy Utomo menyarankan agar pihak bursa melakukan sosialisasi kepada stakeholder. Hal tersebut dimaksudkan agar ada kesamaan persepsi, sehingga masing-masing pihak terkait dapat mengambil sikap atas keputusan ini.
"APEI dalam hal ini menyarankan BEI untuk melakukan sosialisasi yang lebih intens kepada stakeholder pasar modal agar kebijakan yang diusulkan ini bisa memiliki persamaan persepsi,” ujar dia kepada Liputan6.com, Kamis, 25 Februari 2021.
Advertisement
Artikel APEI dorong BEI gencar sosialisasi terkait rencana hapus kode broker menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut rangkumannya, Jumat (26/2/2021):
1.APEI Dorong BEI Gencar Sosialisasi Terkait Rencana Hapus Kode Broker
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menghapus kode broker dan domisili di running trade atau papan transaksi berjalan. Namun, kebijakan ini menuai pro dan kontra dari sejumlah pihak.
Sehubungan dengan itu, Koordinator Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Rudy Utomo menyarankan agar pihak bursa melakukan sosialisasi kepada stakeholder. Hal tersebut dimaksudkan agar ada kesamaan persepsi, sehingga masing-masing pihak terkait dapat mengambil sikap atas keputusan ini.
"APEI dalam hal ini menyarankan BEI untuk melakukan sosialisasi yang lebih intens kepada stakeholder pasar modal agar kebijakan yang diusulkan ini bisa memiliki persamaan persepsi,” ujar dia kepada Liputan6.com, Kamis, 25 Februari 2021.
Berita selengkapnya baca di sini
2.Soal Penghapusan Kode Broker, Bagaimana Dampaknya ke Investor Ritel?
Pengamat pasar modal dan Pendiri Ellen May Institute, Ellen May menilai, penghapusan kode broker dan tipe investor di running trade atau papan transaksi berjalan dapat mendorong investor menganalisis saham lebih objektif.
Ellen menuturkan, penghapusan kode broker tidak terlalu berdampak kepada investor ritel. Saat ini sebagian besar investor ritel juga menganalisis pemilihan saham memakai analis fundamental dan teknikal.
"Yang analisis pakai kode broker itu tidak banyak. Dari EmTrade kami tidak cek broker, tipe investor asing dan lokal. Justru lebih baik supaya investor analisis objektif memakai fundamental dan teknikal menjadikan market lebih efisien,” ujar Ellen saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 25 Februari 2021.
Berita selengkapnya baca di sini
3.Teknologi Makin Berkembang, Bagaimana Peluang Bisnis Netflix?
Perkembangan teknologi yang terjadi membuat terciptanya perusahaan baru, salah satu yang menarik perhatian ialah streaming digital untuk film dan musik.
Melihat hal ini, Armand Hartono, Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjelaskan bila perusahaan yang sudah berkembang seperti Netflix dan Spotify tak semata-mata mampu mencapai kesuksesan tanpa melihat peluang yang ada saat itu.
"Ke depannya pasti bisa (berkembang terus), karena mereka penggunaannya berkembang terus. Sekarang mereka sudah profitable dan bisnis modelnya berkembang terus," katanya di Marketeers Hangout 2021, Kamis (25/2/2021).
Berita selengkapnya baca di sini
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.