United Tractors Raup Pendapatan Rp 60,34 Triliun pada 2020

PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatat kinerja pendapatan dan laba turun sepanjang 2020 seiring pandemi COVID-19.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 26 Feb 2021, 16:13 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2021, 16:11 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 yang terjadi pada 2020 membuat kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) menurun. 

Dalam laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), terlihat laba bersih yang diterima perusahaan turun 46,9 persen dibadingkan tahun sebelumnya atau Rp 6 triliun. Sedangkan 2019, UNTR mampu mendapatkan laba bersih hingga Rp11,31 triliun.

Untuk pendapatan bersih perusahaan mampu mendapatkan Rp60,34 triliun. Angka tersebut merosot 28,52 persen dibandingkan 2019 karena pendapatan yang diterima mencapai Rp84,43 triliun.

Hingga Desember 2020, volume penjualan alat berat Komatsu hanya mencapai 1.564 unit atau turun 47 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 2.926 unit.

Turunnya harga komoditas dan penurunan aktivitas di semua sektor pengguna alat berat berdampak pada berkurangnya permintaan alat berat.

Dari total keseluruhan penjualan alat berat, sebanyak 35 persen diserap sektor pertambangan dan konstruksi, 19 persen diserap sektor kehutanan, dan sisanya sebesar 11 persen masuk ke sektor perkebunan.

Pendapatan UNTR dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat juga mengalami penurunan, yakni mencapai 34 persen menjadi Rp6 triliun.

Penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks mengalami penurunan dari 420 unit menjadi 224 unit serta penjualan produk Scania turun dari 432 unit menjadi 217 unit. Secara keseluruhan pendapatan bidang Mesin Konstruksi turun sebesar 41 persen menjadi Rp13,4 triliun dibandingkan Rp22,6 triliun pada tahun 2019.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Unit Usaha Pertambangan

Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selain itu, unit usaha di pertambangan batu bara yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) mendapatkan total penjualan 9,3 juta ton termasuk 1,9 juta ton batu bara kokas, atau naik sebesar 9 persen dibandingkan 2019 sebesar 8,5 juta ton.

Namun, pendapatan unit usaha Pertambangan Batu bara mencatat penurunan sebesar 11 persen dibandingkan 2019 menjadi Rp9,5 triliun karena  penurunan rata-rata harga jual batu bara.

Sedangkan unit usaha di bidang pertambangan emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources. Beroperasi di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, total penjualan dari tambang emas Martabe mencapai 319,7 ribu ons atau turun sebesar 22 persen dibandingkan 2019 sebesar 409,7 ribu ons. Pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas 2020 turun sebesar 12 persen menjadi Rp7,0 triliun.

Saham PT United Tractors Tbk melemah 4,65 persen ke posisi Rp 22.550 per saham. Saham UNTR sempat di level tertinggi 23.100 dan terendah 22.250 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 224,6 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya