Saham Teknologi Melonjak Bikin Wall Street Perkasa pada Awal Maret 2021

Pada penutupan wall street, Senin, 1 Maret 2021, indeks saham Dow Jones melompat 603,14 poin atau dua persen ke posisi 31.535,51

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Mar 2021, 05:49 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2021, 05:49 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat tajam pada perdagangan saham Senin pagi seiring ada optimism pembukaan kembali ekonomi dan program vaksinasi COVID-19. Di sisi lain, sektor saham teknologi kembali menguat setelah turun tajam pada pekan lalu.

Pada penutupan wall street, Senin, 1 Maret 2021, indeks saham Dow Jones melompat 603,14 poin atau dua persen ke posisi 31.535,51. Hal itu didorong saham Boeing yang menguat 5,8 persen.

Di sisi lain, indeks saham S&P 500 naik 2,4 persen ke posisi 3.901,82 didorong 11 sektor saham menguat, dan catat penguatan terbaik sejak 5 Juni. Indeks saham Nasdaq merosot 4,9 persen pada pekan lalu kini berbalik arah menguat tiga persen menjadi 13.588,83.

Pada sesi pertama perdagangan saham, kurang dari 40 saham di indeks S&P 500 mencatat penurunan. Di sisi lain, sektor saham energi dan keuangan masing-masing melonjak lebih dari 2,5 persen di tengah optimisme vaksin COVID-19.

Sementara itu, saham teknologi menguat seiring suku bunga stabil. Saham Apple naik 5,4 persen dan Tesla menanjak 6,4 persen.

Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun merosot ke 1,41 persen pada Senin waktu setempat sebelum mendatar. Imbal hasil obligasi stabil di posisi tersebut dan suku bunga 10 tahun turun dari pekan lalu di kisaran 1,6 persen yang mendorong investor menilai kenaikan suku bunga yang cepat cenderung melambat.

"Investor bertanya apakah tingkat suku bunga menjadi ancaman bagi valuasi ekuitas. Jawaban kami adalah tidak. Pandangan bullish ekuitas AS telah ditanamkan bersama ekspektasi kenaikan suku bunga,” ujar Chief US Equity Strategist Goldman Sachs, David Kostin, seperti dilansir dari CNBC, Selasa (2/3/2021).

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sentimen Vaksin COVID-19 dan Imbal Hasil Obligasi AS

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Bursa saham AS juga mendapatkan sentimen positif seiring diizinkannya penggunaan vaksin COVID-19 satu kali dostis dari Johnson&Johnson untuk orang yang berusia 18 tahun ke atas. Perseroan mengharapkan dapat mendistribusikan empat juta dosis.

Lonjakan tiba-tiba suku bunga acuan 10 tahun mengguncang saham pekan lalu seiring kenaikan suku bunga dapat mengancam daya tarik saham dan menekan valuasi saham.

Pada pekan lalu, indeks saham Dow Jones dan S&P 500 masing-masing turun 1,7 persen dan 2,5 persen. Indeks saham Nasdaq alami aksi jual terburuk sejak Oktober pada perdagangan Kamis pekan lalu.

"Investor saham masih melihat kenaikan suku bunga sebagian besar sebagai hal baik dan belum sebagai ancaman meski pun beberapa guncangan di beberapa saham dan bagian lain dari pasar pekan lalu. Manfaat vaksin dan tantangan suku bunga akan menjadi tema pada 2021,” ujar Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group, Peter Boockvar.

Paket Stimulus COVID-19

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Terkait stimulus, DPR pun mengesahkan bantuan COVID-19 senilai USD 1,9 triliun. DPR mengesahkan UU the American Rescue plan 2021 pada Sabtu pekan lalu. Senat sekarang akan mempertimbangkan undang-undang tersebut.

Sementara itu, indeks saham utama cenderung menguat pada Februari didukung musim pendapatan yang kuat, berita positif tentang peluncuran vaksin dan harapan adanya paket stimulus.

Indeks saham Dow Jones naik 3,2 persen pada pekan keempat Februari. Indeks saham S&P 500 menguat 2,6 persen dan indeks saham Nasdaq naik hampir satu persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya