Pandemi COVID-19, Laba Bersih Mandiri Sekuritas Tumbuh 45 Persen

Mulai beroperasi sejak Juli 2000, Mandiri Sekuritas hadir dengan dorongan bisnis global bond melalui perusahaan anak Mandiri Securities Pte. Ltd

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 03 Mar 2021, 21:33 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 21:32 WIB
PT Mandiri Sekuritas, anak perusahaan Bank Mandiri.
PT Mandiri Sekuritas, anak perusahaan Bank Mandiri.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang 2020, PT Mandiri Sekuritas mencatatkan pendapatan usaha dan laba bersih tertinggi sepanjang perusahaan beroperasi, atau lebih dari 20 tahun. Hal itu menjadi torehan positif mengingat pandemi COVID-19 yang terjadi.

Meningkat 21 persen dibandingkan 2019, pendapatan usaha sepanjang 2020 mencapai Rp794 miliar. Sementara itu, laba bersih tercatat mencapai Rp135,4 miliar atau meningkat 45 persen pada 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Mulai beroperasi sejak Juli 2000, Mandiri Sekuritas hadir dengan dorongan bisnis global bond melalui perusahaan anak Mandiri Securities Pte. Ltd (Mandiri Securities Singapore) dan bisnis retail berkembang pesat.

"Pandemi Covid-19 menjadi periode penting di mana kami berusaha untuk semakin intensif melayani para klien guna membantu mereka mengambil keputusan di masa-masa yang penuh tantangan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim.

Di awal pandemi, atau tepatnya Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi hingga -37 persen ke level terendah 3.937,63.

Namun, pasar modal Indonesia kembali membuktikan ketangguhannya dan mampu mengyat 61 persen ke level pra pandemi per 2 Maret 2021 seiring dengan masa pemulihan ekonomi nasional.

"Pandemi juga telah mengubah cara pandang masyarakat mengenai investasi, terlihat dari pertumbuhan jumlah nasabah ritel yang signifikan di tahun 2020 hingga saat ini," ujar Silvia.

Demikian juga dengan pasar obligasi di Indonesia yang mencatatkan kenaikan performa indeks sebesar 14,5 persen pada 2020. Kinerja tersebut melampaui kinerja saham maupun deposito.

Berbeda dengan kondisi tiga tahun sebelumnya, pasar obligasi di Indonesia saat ini cenderung lebih stabil karena didominasi oleh investor lokal, khususnya perbankan yang melakukan investasi hampir Rp400 triliun sepanjang 2020.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Likuiditas Perbankan Melimpah

Tren ini juga didorong likuiditas perbankan yang melimpah akibat permintaan kredit yang turun. Hingga Februari 2021, perbankan kembali mencatatkan aksi beli bersih obligasi pemerintah hingga Rp80,5 triliun secara year-to-date, disusul investor retail yang membeli obligasi pemerintah sebesar Rp36,3 triliun.

"Di tengah situasi yang menantang, Mandiri Sekuritas tetap berkomitmen dalam menghadirkan layanan pasar modal terlengkap melalui 3 lini bisnis; capital market, investment banking, dan retail,” kata Silva.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya