Begini Kinerja Portofolio Investasi Saratoga pada 2020

Laba bersih Saratoga tumbuh sekitar 20 persen pada 2020 menjadi Rp 8,82 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Mar 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatat kinerja positif sepanjang 2020. Perseroan mencatat laba bersih menjadi Rp 8,82 triliun pada 2020. Laba bersih Saratoga tumbuh sekitar 20 persen dari periode 2019 Rp 7,37 triliun.

Hal tersebut didukung oleh peningkatan nilai portofolio investasi yang juga terlihat dari nilai aset bersih (net asset value) Saratoga pada akhir tahun 2020 yang melesat 39 persen hingga senilai Rp 31,70 triliun.

Sepanjang 2020, Saratoga fokus pada pengembangan strategi perusahaan untuk mempertahankan ketahanan operasional selama pandemi, baik pada perusahaan induk maupun seluruh perusahaan investasi. Target ketahanan operasional ini terbukti dapat dicapai dengan baik.

Pada 2020, nilai investasi Saratoga di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 120 persen menjadi Rp 10,18 triliun dan nilai investasi di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) tumbuh 56 persen menjadi Rp 12,64 triliun.

Saratoga juga membukukan pendapatan dividen pada 2020 sebesar Rp 750 milliar, yang dikontribusikan oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar Rp 215 miliar, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG) Rp 214 miliar, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) sebesar Rp 210 miliar dan PT Provident Agro Tbk. (PALM) sebesar Rp 105 miliar. 

Presiden Direktur Saratoga, Michael Soeryadjaya menyatakan, kinerja perusahaan - perusahaan portofolio investasi Saratoga yang solid pada saat pandemi COVID-19 2020 menjadi kunci pencapaian perseroan. Hal itu tercermin dari kenaikan nilai investasi Saratoga di sejumlah perusahaan portofolio dan pembayaran dividen yang konsisten.

"Kami bersyukur di tengah situasi sulit akibat pandemi COVID-19 Saratoga berhasil menjaga momentum pertumbuhannya dan meraih kinerja yang baik. Sebagai perusahaan investasi yang memiliki pengalaman panjang di Indonesia, Saratoga mengutamakan prinsip kehati–hatian dengan mengelola semua risiko dan secara konsisten menerapkan strategi diversifikasi,” ujar dia, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/3/2021).

"Pendekatan ini yang terbukti menjaga kami tetap kokoh di tengah ketidakpastian dan membuat kami cepat tanggap dalam merespons segala perubahan yang dinamis,” ia menambahkan.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Portofolio Investasi

Ilustrasi laporan keuangan.
Ilustrasi laporan keuangan. (Photo by Serpstat from Pexels)

PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

Produksi batu bara ADRO mencapai 54,53 juta ton pada 2020 dan volume penjualan batubara ADRO mencapai 54,14 juta ton di periode yang sama. Adaro melihat beberapa tanda rebalancing di pasar batu bara berkat disiplin terhadap suplai. Perusahaan tetap optimis terhadap fundamental industri di jangka panjang.

Dalam menghadapi tantangan jangka pendek, perusahaan berfokus untuk menjaga kas, memperkuat struktur permodalan dan posisi keuangan, bertahan di jalur yang sudah ada, terus mengeksekusi strategi untuk memastikan kelangsungan bisnis, dan tetap bersumbangsih terhadap pembangunan nasional. 

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Melihat kenaikan harga komoditas emas dan tembaga selama 2020 menjadi momentum penguatan fundamental bisnis perseroan.

Pada 2021, MDKA menargetkan total produksi emas sebanyak 100.000 - 120.000 ton dan tembaga sebanyak 14.000 - 17.000 ton serta tetap fokus pada pengembangan proyek Tujuh Bukit Copper yang mengalami kemajuan positif di 2020.

Selain itu, MDKA juga telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Eternal Tsingshan Group Limited (Tsingshan) untuk mengembangkan proyek pengolahan bijih tembaga dari tambang Wetar. Kerja sama ini diharapkan mencapai produksi komersial dalam dua tahun dan menjadi aset multikomoditas jangka panjang bagi MDKA. 

Mitra Phinastika Mustika dan Tower Bersama Infrastructure

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)

Walaupun industri otomotif mengalami tekanan akibat pandemi, MPMX sudah berhasil meraih laba positif pada sembilan bulan pertama 2020 mengingat ada perbaikan penjualan sepeda motor dalam beberapa bulan terakhir. 

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)

Perseroan mencatatkan pertumbuhan yang kuat dibandingkan dengan 2019. Bisnisnya dapat bertahan menghadapi tekanan pandemi COVID-19 karena adanya kontrak sewa jangka panjang yang berlaku rata-rata 10 tahun dengan operator telekomunikasi. 

TBIG juga memperoleh sejumlah kontrak baru selama 2020. TBIG telah melampaui target 2020 dengan penambahan sebanyak 3.319 penyewaan baru untuk sembilan bulan pertama 2020.

Ke depannya, TBIG diproyeksikan memiliki pertumbuhan yang pesat karena teknologi digital yang mendorong transformasi pada industri dan masyarakat.

RS dan Farmasi

Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon
Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon

PT Famon Awal Bros Sedaya, terus memperkuat keunggulannya dengan memberikan layanan rumah sakit yang mengutamakan center of excellence, upgrade peralatan, dan meningkatkan teknologi yang didukung penuh oleh Saratoga baik dari sisi operasi maupun ekspansi bisnisnya.

Pada 2020, FABS berhasil mendapatkan pinjaman tambahan untuk mendukung rencana ekspansi bisnis termasuk dengan peresmian empat rumah sakit baru pada 2021. Peluncuran rumah sakit baru menunjukkan komitmen FABS dalam mengembangkan sistem kesehatan yang lebih baik di Indonesia. 

Pada April 2020, perubahan nama rumah sakit Awal Bros menjadi Primaya Hospital dilakukan sebagai bukti dari komitmen RS Awal Bros Group dalam memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik kepada semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.

Primaya Hospital adalah transformasi dan wujud baru dari RS Awal Bros sebagai rumah sakit swasta dengan akreditasi internasional Joint Commission International (JCI) di Indonesia yang telah menyediakan layanan kesehatan berstandar internasional.

Primaya Hospital juga terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 dengan menyediakan ruangan khusus untuk pasien COVID-19 dan menyediakan layanan rapid test drive-thru. 

PT Deltomed Laboratories

Salah satu pemain terbesar di industri produk herbal, telah berhasil mendongkrak penjualan Antangin pada 2020. Kenaikan penjualan ini didorong oleh peningkatan kesadaran konsumen akan kesehatan, didukung oleh operasional dan distribusi yang kuat dari perusahaan. 

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan daya tahan tubuh, Deltomed Laboratories meluncurkan obat herbal terbaru yakni Imugard yang mengandung ekstrak Phyllanthus urinaria, daun kelor, dan kunyit. Produk ini berkhasiat dalam menjaga daya tahan tubuh dan telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM). 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya