Stalking Gebetan: No, Stalking Informasi Pasar Modal: Yes

Komisaris BEI, Pandu Sjahrir mengatakan,generasi muda saat ini erat hubungannya dengan media sosial. Hal ini terutama dalam kebiasaan meriset termasuk stalking.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Mar 2021, 11:07 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2021, 11:06 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi main media sosial. (dok. pexels.com/Lisa Fotios)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meyakini generasi muda tanah air mampu menjadi investor yang baik. Komisaris BEI, Pandu Sjahrir mengatakan, hal ini merujuk pada kebiasaan research, atau kini kerap disebut ‘stalking’ yang dilakukan generasi muda lewat sosial media (sosmed).

Pandu menilai, generasi muda saat ini erat hubungannya dengan media sosial. Sehingga, jika bursa ingin menjangkau kelompok ini, mau tak mau juga harus beradaptasi dengan teknologi sosial media. Hal ini agar bura juga memiliki ruang sebagai pemegang narasi dari praktek investasi.

"Mau enggak mau kita harus beradaptasi karena komunikasi ini makin cepat dan kita harus membuat narasi itu. Narasi harus datang dari bursa, bukan dari tempat lain,” kata dia dalam video konferensi, Jumat (12/3/2021).

Sebagai gambaran, Pandu menyinggung pengguna media sosial yang memanfaatkannya untuk stalking seseorang yang disukai. Pengguna bisa mendapatkan berbagai informasi dari berselancar di sosmed. Hal ini, lanjut Pandu, perlu juga untuk dilakukan saat akan terjun ke pasar modal.

"Jadi sebenarnya anak-anak muda sekarang itu punya kemampuan untuk menjadi investor yang sangat baik karena kemampuan research-nya tinggi. Hanya diarahkan saja energinya (untuk research pasar modal),” kata dia.

Pandu berpesan agar investor muda ini berhati-hati dalam mempercayakan uangnya untuk investasi pasif di pasar modal.

"Kalau (investasi) pasif itu tolong titip kepada orang yang punya bibit bebet bobot, karena uang yang Anda dapatkan hasil dari kerja keras,” tutur dia.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Inovasi Edukasi Digital

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Inovasi Edukasi Digital untuk Pasar Modal Indonesia. Direktur utama BEI, Inarno Djajadi menerangkan, kegiatan peluncuran ini dilakukan di dalam meningkatkan pertumbuhan investor ritel, khususnya di kalangan akademisi dan stakeholder.

Di sisi lain, Inarno mengatakan kesempatan ini juga menjadi momen yang tepat dan menjalin silaturahmi dan hubungan baik antara Self Regulatory Organizations (SRO), Direksi anggota bursa dan juga mitra investasi BEI yang ada di seluruh Indonesia.

"Berkat kerja keras bersama kita berhasil meluncurkan empat terobosan baru sebagai bagian dari inovasi edukasi digital BEI,” kata Inarno dalam video konferensi, Jumat (12/3/2021).

Adapun terobosan tersebut, yang pertama yakni IDX Virtual Tour 360. Kedua, adalah halaman Investasi di web BEI dan modul Sekolah Pasar Modal (SPM)Digital. Ketiga yakni kompetisi Galeri Investasi (GI) BEI. Terakhir, adalah galeri investasi edukasi BEI dan galeri investasi digital BEI.

"Kami harapkan dengan diluncurkan inisiatif tersebut dapat meningkatkan literasi dan edukasi pasar modal berbasis digital. Serta meningkatkan pertumbuhan investor ritel, khususnya di kalangan akademisi dan stakeholder,” pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya