Sawit Sumbermas Sarana Incar Produksi CPO Naik 15 Persen

Peningkatan hilirisasi produk CPO itu berkaitan dengan proses akuisisi saham PT Citra Borneo Utama, produsen pengolahan CPO menjadi produk-produk hilir, oleh SSMS.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mar 2021, 20:23 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2021, 20:23 WIB
Potret Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit di Aceh
Seorang pekerja sedang menebang pohon di perkebunan kelapa sawit di Sampoiniet, provinsi Aceh (7/3/2021). Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki produksi terbesar di Kabupaten Aceh. (AFP Photo/Chaideer Mahyuddin)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), emiten perkebunan menggenjot hilirisasi crude palm oil (CPO) berupa produk refined, bleached, and deodorized palm oil (RBDPDO) dan produk-produk turunan lainnya yang dilakukan bertahap.

Oleh karena itu, perseroan menargetkan produksi CPO sebanyak 520 ribu ton pada 2021.  “Target produksi CPO ini diestimasikan naik 10 persen hingga 15 persen dibandingkan produksi CPO SSMS pada 2020," ujar Sekretaris Perusahaan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, Swasti Kartikaningtyas dilansir dari Antara, ditulis Sabtu (13/3/2021).

Peningkatan hilirisasi produk CPO itu berkaitan dengan proses akuisisi saham PT Citra Borneo Utama, produsen pengolahan CPO menjadi produk-produk hilir, oleh SSMS yang telah dilakukan pada Desember 2020.

 Swasti menuturkan, perseroan menggencarkan optimalisasi dan konsistensi dalam melaksanakan perawatan dan juga pemupukan tanaman di perkebunan kelapa sawit.

"Tentunya, semua kegiatan operasional SSMS dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, optimalisasi CPO juga dengan membeli buah kelapa sawit dari pihak ketiga,” kata dia.

Utilitas produksi pabrik penyulingan kelapa sawit diupayakan SSMS mencapai 100 persen dari sebelumnya sebesar 70 persen dari total kapasitas produksi sebanyak 2.500 ton per hari.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tren Kenaikan Harga CPO

Potret Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit di Aceh
Seorang pekerja mengangkut cangkang sawit di atas rakit di sebuah perkebunan sawit di Sampoiniet, provinsi Aceh (7/3/2021). Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki produksi terbesar di Kabupaten Aceh. (AFP Photo/Chaideer Mahyuddin)

Swasti menuturkan, tren kenaikan harga CPO global merupakan momentum yang tepat untuk melipatgandakan produksi CPO pada 2021.

"Kami memproyeksikan produksi CPO perseroan dalam jangka panjang itu akan terus meningkat seiring dengan profil usia perkebunan yang masih berada pada usia produksi yang prima,” ujar dia.

SSMS memproduksi CPO dan produk turunannya berbasis prinsip Indonesian Suistanable Palm Oil (ISPO) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.

SSMS pun mengantongi sertifikasi keberlanjutan produk sawit Indonesia dan turunannya, konsumen produk sawit Indonesia dan turuanannya akan mendapatkan jaminan produk yang lestari berkelanjutan (sustanaible), berwawasan lingkungan, dan mampu telusur asal muasalnya.

"CPO dan produk turunan yang diproduksi SSMS sesuai dengan praktik terbaik atau best practices seperti yang diamanatkan ISPO sehingga daya saing produk sawit dan turunannya di pasar domestik dan ekspor kina meningkat karena kami memenuhi aspek yang diminta konsumen yakni aspek berkelanjutan atau sustainability,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya