Bank QNB Indonesia Penuhi Kewajiban Modal Inti Rp 3 Triliun

Chief Financial Officer Bank QNB Indonesia Soemenggrie Jongkamto menuturkan, QNB Group terus mendukung pengembangan bisnis di Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Mar 2021, 13:18 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2021, 13:17 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Untuk memperkuat kondisi fundamental, PT Bank QNB Indonesia Tbk telah memenuhi kewajiban modal inti minimum Rp 3 triliun yang akan diterapkan pada 2022. 

Pemenuhan kewajiban ini dilakukan lebih cepat dari yang ditetapkan regulator, yakni berupa penambahan modal yang oleh pemegang saham pengendali QNB Group sebesar USD 30 juta, atau sekitar Rp 442 miliar pada pertengahan Oktober 2020 lalu. Dengan penempatan dana tersebut, modal inti bank menjadi Rp 3,2 triliun per akhir Desember 2020.

"Seiring dengan pandemi Covid-19 dan pelemahan aktivitas ekonomi, kinerja industri perbankan mengalami tekanan signifikan. Menghadapi tantangan tersebut, kami fokus melakukan sejumlah langkah dan penyesuaian strategi untuk memperkuat fundamental bank. Salah satunya dengan penambahan modal oleh pemegang saham pengendali,” ujar Direktur Kepatuhan Bank QNB Indonesia Windiartono Tabingin dalam acara Public Expose Insidentil Bank QNB Indonesia, Selasa (16/3/2021)

Sepanjang 2020, Bank QNB Indonesia menjaga likuiditas tetap sehat. Hal ini tercermin pada loan to deposit ratio (LDR)/rasio intermediasi makroprudensial (RIM) sebesar 97 persen per akhir kuartal IV-2020.

Sementara liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 210,2 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 108 persen atau di atas ketentuan minimum regulator saat ini 85 persen. 

LCR merupakan rasio untuk mengukur likuiditas jangka pendek, sedangkan NSFR untuk mengukur likuiditas jangka panjang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Rasio Kecukupan Modal

Menghimpun Dana
Ilustrasi Fungsi Bank Credit: pexels.com/Steve

Dalam kesempatan yang sama, Chief Financial Officer Bank QNB Indonesia Soemenggrie Jongkamto menuturkan, semua rasio tersebut berada di atas ketentuan regulator dan menunjukkan kondisi likuiditas bank sehat.

Selain itu rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) terjaga pada level yang sehat, yaitu 24,5 persen per akhir Desember 2020 yang disebabkan penambahan modal dari pemegang saham pengendali kami QNB Group.

"Rasio CAR tersebut menunjukkan bank memiliki kemampuan ekspansi yang kuat. QNB Group terus mendukung pengembangan bisnis di Indonesia dan melihat pentingnya pasar ini dalam mendukung pencapaian visinya menjadi institusi keuangan terkemuka di wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara,” tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya