Investor Asing Jual Saham, IHSG Bergerak Terbatas

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,36 persen atau 22,93 poin ke posisi 6.347,10.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Mar 2021, 11:08 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2021, 09:21 WIB
IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun tajam karena pengumuman Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan rencana penerapan PSBB secara ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada perdagangan saham Selasa (16/3/2021). Sempat dibuka naik, IHSG berbalik arah ke zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,36 persen atau 22,93 poin ke posisi 6.347,10. Sekitar pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,42 persen ke posisi 6.351. Kemudian IHSG berbalik arah ke zona merah. Indeks saham LQ45 naik 0,42 persen ke posisi 947,20.

Sebagian besar indeks saham menguat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.355,41 dan terendah 6.318,71. Sebanyak 171 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 174 saham melemah dan 171 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 116.815 kali dengan volume perdagangan 1,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 947,4 miliar. Investor asing jual saham Rp 23,3 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin aneka industri dengan naik 1,91 persen. Diikuti sektor saham manufaktur menguat 0,43 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,32 persen.

Mengutip Ashmore Aset Manajement Indonesia, IHSG ditutup melemah ke posisi 6.324. seiring saham kapitalisasi besar yang tertekan. Sementara itu, obligasi dolar korporasi Indonesia mengalami pukulan mingguan terburuk dalam satu tahun pada pekan lalu.

Investor melakukan aksi jual pada 9 Maret 2021, sehingga mendorong rata-rata imbal hasil hasil ada jarak 33,8 basis poin pada pekan lalu. Obligasi Indonesia alami pukulan tajam ketimbang negara lain di Asia yang jaraknya hanya 3,2 basis poin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saham-saham masuk top gainers antara lain saham VIVA naik 25 persen, saham UANG menguat 24,86 persen, saham BEBS melonjak 24,59 persen, saham NZIA mendaki 21,09 persen dan saham MDIA naik 21,33 persen.

Saham-saham yang tertekan atau masuk top losers antara lain saham UNIQ turun 6,92 persen, saham BBHI merosot 6,91 persen, saham INPC tergelincir 6,85 persen, saham ERTX turun 6,86 persen, dan saham BBSI susut 6,85 persen.

Pada awal perdagangan, saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 32,1 miliar, saham ASII sebesar Rp 22,2 miliar, saham TOWR sebesar Rp 1,8 miliar, saham BJBR sebesar Rp 1,3 miliar, dan saham MIKA sebesar Rp 1,3 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 28,7 miliar, saham INCO sebesar Rp 12, 1 miliar, saham BMRI sebesar Rp 5,5 miliar, saham ADRO sebesar Rp 3,1 miliar, dan saham PGAS sebesar Rp 2,1 miliar.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,34 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,19 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,13 persen, dan indeks saham Taiwan menanjak 0,22 persen. Sementara itu, indeks saham Singapura turun 0,13 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya