BI Tahan Suku Bunga Acuan, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Mar 2021, 06:29 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 06:29 WIB
20160331- Festival Pasar Modal Syariah 2016-Jakarta- Angga Yuniar
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Jumat, (19/3/2021). Sentimen bank sentral termasuk Bank Indonesia (BI) mempertahakan suku bunga acuan masih jadi penopang.

Indeks saham Asia mayoritas naik lebih dari sepersen. Indeks Nikkei naik 1,01 persen, indeks  Topix menguat 1,23 persen, indeks  saham Hang Seng menguat 1,28 persen dan CSI300 naik 0,80 persen setelah mendapat kepastian akan masa depan tren suku bunga rendah oleh The Federal Reserve (the Fed).

Head Of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menilai, investor kini tengah menarik nafas lega. Setelah dispekulasi suku bunga the Fed terancam dinaikan untuk mengimbangi imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang naik signifikan. 

Dari dalam negeri, Bank indonesia (BI) memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga di level 3,50 persen. Hal ini dimaksudkan agar dapat memicu pertumbuhan inflasi yang saat ini dibawah rata-rata. 

“Keputusan Bank Indonesia tentu menjadi angin segar untuk investor, melihat tekanan yang terjadi belakangan ini setelah yield obligasi makin menguat cukup tinggi dan spekulasi hawkish pada the Fed,” kata Lanjar, Jumat (19/3/2021).

Sementara IHSG  menguat 1,12 persen atau naik 70.60 poin ke level 6.347.83 pada Kamis, 18 Maret 2021. Saham-saham di sektor aneka Industri  terpantau naik signifikan memimpin penguatan indeks sektoral dengan saham ASII  menguat 2.69 persen, naik cukup optimis pasca keputusan tetap membagikan dividen meskipun terjadi penurunan kinerja ditahun buku 2020. 

Secara teknikal, Lanjar mengatakan IHSG bergerak rebound pada level moving average (MA) 20 dan whipsaw pada level MA5 sebagai support terdekat. Sehingga selanjutnya IHSG berpotensi uji resistance fractal di kisaran level 6.387. 

“Indikator RSI berbalik terkonsolidasi positif mengarah area overbought potensi melanjutkan momentum bullish jangka pendek. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi mengalami lanjutan penguatan di akhir pekan dengan support resistance 6.314-6387,” ujar dia.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar. Jika IHSG mampu dipertahakan di atas level resistance terdekat, IHSG masih berpeluang melanjutkan kenaikan.

“Fundamental perekonomian Indonesia turut menjadi penopang bagi kenaikan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas 6.260-6.389,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Pilihan

IHSG Menguat
Pekerja terlihat di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya, Lanjar memilih saham  PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT AKR Indonesia Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Selanjutnya PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya