Saham Indika Energy Melonjak pada Awal Pekan, Ada Apa?

Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) melonjak 9,51 persen ke posisi Rp 1.670 per saham pada perdagangan saham Senin, 22 Maret 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Mar 2021, 10:27 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2021, 10:27 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) naik tajam pada sesi pertama perdagangan saham Senin (22/3/2021).

Penguatan saham Indika Energy itu juga di tengah kabar anak usaha perseroan masuk konsorsium yang tergabung dalam PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) resmi mengelola Pelabuhan Patimban dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

PT PPI teken perjanjian kerja sama dengan Badan Usaha (KPBU) antara Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) pada 17 Maret 2021.

Mengutip data RTI, Senin, 22 Maret 2021 pukul 09.58 WIB, saham INDY melonjak 9,51 persen ke posisi Rp 1.670 per saham. Saham INDY dibuka naik 55 poin ke posisi 1.580 per saham. Saham INDY sempat berada di level tertinggi Rp 1.710 dan terendah Rp 1.550 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 11.470 kali dengan nilai transaksi Rp 90,3 miliar.

Sementara itu, laju IHSG melemah 0,41 persen ke posisi 6.329. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.354,93 dan terendah 6.325,24. Sebanyak 193 saham melemah dan 185 saham diam di tempat. 215 saham menguat.

Total frekuensi perdagangan saham 416.773 kali dengan volume perdagangan 6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,5 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kelola Pelabuhan Patimban

Pelabuhan Patimban resmi beroperasi dan langsung melayani kegiatan ekspor perdana produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan. (Foto: Kemenhub)
Pelabuhan Patimban resmi beroperasi dan langsung melayani kegiatan ekspor perdana produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan. (Foto: Kemenhub)

Sebelumnya dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), INDY menyampaikan informasi mengenai penandatanganan perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) antara Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan PPI pada 17 Maret 2021.

PPI adalah konsorsium bersama antara PT CT Corp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logisctic and Support Services (ILSS) selaku anak usaha INDY, PT U Connectivity Services dan PT Terminal Petikemas Surabaya sebagai konsorsium pelaksana hasil pengadaan badan usaha pelaksana proyek KPBU Pelabuhan Patimban di Jawa Barat pada 29 Desember 2020.

Setelah Perjanjian KPBU ini berlaku efektif, PPI secara resmi menjadi operator yang akan mengelola Pelabuhan Patimban dan diharapkan dapat memberi layanan prima serta mampu mengelola pelabuhan seefisien mungkin sehingga mampu berkontribusi mengurangi biaya logistik nasional secara signifikan.

“Keikutsertaan ILSS sebagai konsorsium Patimban ini merupakan salah satu strategi diversifikasi yang dilakukan oleh grup Perseroan dan secara khususnya untuk meningkatkan kinerja ILSS,” dikutip dari keterbukaan informasi BEI, yang diteken Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk, Adi Pramono.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya