Pendapatan Amazon Tumbuh 44 Persen pada Kuartal I 2021

Pendapatan Amazon meningkat 44 persen menjadi USD 108,5 miliar pada kuartal I 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 30 Apr 2021, 19:48 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2021, 19:46 WIB
Blue Moon
Blue Moon, kendaraan khusus untuk menjelajahi bulan, setelah diperkenalkan oleh CEO Amazon Jeff Bezos pada acara Blue Origin di Washington, 9 Mei 2019. Kapal ini memiliki berat lebih dari tiga metrik ton kosong dan mampu membawa 3,6 ton ke permukaan bulan. (SAUL LOEB / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Amazon melaporkan kinerja keuangan kuartal I 2021 pada Kamis, 29 April 2021. Tercatat, pendapatan perusahaan berhasil melonjak hingga USD 100 miliar.

Seperti dilansir Yahoo Finance, Jumat (30/4/2021), pendapatan Amazon meningkat 44 persen menjadi USD 108,5 miliar pada kuartal I 2021.

Pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan hanya mampu mencapai pendapatan USD 75,5 miliar. Selama kuartal I 2021, bisnis toko online inti Amazon mengalami pertumbuhan penjualan hingga 44 persen menjadi USD 52,9 miliar dibandingkan periode yang sama 2020 di angka USD 36,65 miliar.

Di luar e-commerce, penjualan bersih Amazon Web Services tumbuh 32 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu menjadi USD 13,5 miliar.

"Banyak orang bertanya-tanya apakah tema tinggal di rumah masih ditetapkan, terutama dengan peluncuran vaksin, tetapi apa yang telah dibuktikan oleh perusahaan adalah, banyak dari keuntungan yang mereka peroleh saat pandemi akan bertahan lama. Ada perubahan struktural dalam perilaku konsumen yang akan menguntungkan Amazon, tidak hanya di sisi e-commerce tetapi juga bisnis cloud," kata analis CFRA Tuna Amobi kepada Yahoo Finance.

Untuk kuartal kedua, Amazon menargetkan pendapatan antara USD 110 miliar hingga USD 116 miliar atau meningkat 24 persen hingga 30 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Amazon juga mengungkapkan bila pihaknya telah memiliki lebih dari 200 juta anggota Perdana berbayar secara global.

"Kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa tahun ini akan menjadi tahun yang berbeda, terutama dengan pertumbuhan keanggotaan seperti itu," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penutupan Wall Street pada 29 April 2021

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street cenderung menguat pada perdagangan saham Kamis, 29 April 2021. Bahkan indeks saham S&P 500 cetak rekor setelah rilis kinerja keuangan perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Facebook.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham Dow Jones naik 239,98 poin atau 0,7 persen ke posisi 34.060,36. Indeks saham S&P 500 ditutup ke posisi 4.211,37. Indeks saham Nasdaq ke posisi 14.082,55.

Apple melaporkan penjualan melonjak 54 persen dengan setiap produk mengalami pertumbuhan dua digit. Apple juga akan meningkatkan dividen sebesar 7 persen dan mengesahkan pembelian kembali saham atau buyback sebesar USD 90 miliar. Namun, saham Apple cenderung mendatar.

“Tren pasar tetap positif. Kami melihat lingkungan lebih buruk karena ketegangan akan terus berlanjut antara pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan prospek pendapatan versus potensi pajak lebih tinggi, kenaikan suku bunga saat ekonomi normal,” ujar Chief Market Strategis Truist, Keith Lerner, dilansir dari CNBC, Jumat, 30 April 2021.

Pada Kamis pekan ini menandai hari ke-100 Presiden AS Joe Biden menjabat. Pada Rabu malam, ia menyampaikan pidato pertamanya pada sesi gabungan Kongres. Ia mendorong agendanya seperti rencana membangun infrastruktur senilai USD 2 triliun, program untuk keluarga, anak-anak dan siswa senilai USD 1,8 triliun.

Di sisi lain, laporan keuangan perusahaan semakin ramai pada Kamis, 29 April 2021. McDonald’s mempublikasikan kinerja sebelum bel pembukaan perdagangan dan melaporkan penjualannya bisa mencapai tingkat sebelum pandemi COVID-19.Perusahaan juga menaikkan prospeknya untuk pertumbuhan penjualan dan saham naik 1,2 persen.

Caterpillar yang melaporkan kinerja justru alami penurunan saham dua persen. Saham Merck melemah 4,4 persen seiring hasil kinerja keuangan yang mengecewakan. Amazon mengeluarkan hasil kuartal pertama tak lama setelah penutupan pasar. Raksasa e-commerce ini mencatat pendapatan dan laba melampaui harapan analis.

Gilead Sciences, Twitter, US Steel dan Western Digital juga akan mengunggah hasil setelah bel. Pendapatan Facebook melonjak 48 persen sehingga mendorong sahamnya naik 7,3 persen dan mencapai rekor.

Saham Qualcomm bertambah 4,4 persen setelah melaporkan lonjakan pendapatan sebesar 52 persen. Pada Kamis pekan ini juga keluar data ekonomi mengenai kemajuan pemulihan ekonomi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya