Bikin Oceanarium, Jaya Real Property Bakal Kucurkan Belanja Modal Rp 140 Miliar

PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) menambah kegiatan usaha baru dengan membangun konservasi alam Oceanarium.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Mei 2021, 06:54 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 06:54 WIB
Ilustrasi Mata Uang Rupiah
Ilustrasi Mata Uang Rupiah. Kredit: Mohamad Trilaksono (EmAji) via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) akan menambah kegiatan usaha bergerak di konservasi alam Oceanarium. Kegiatan usaha ini memelihara tumbuhan dan biota laut yang digunakan sebagai sarana, penelitian, pelestarian dan pengembangan kelautan yang dipamerkan sebagai sarana rekreasi.

Lokasi kegiatan usaha Oceanarium ini berlokasi di Bintaro Jaya Xchange Mall tahap 2 yang merupakan pusat rekreasi di kawasan Bintaro Jaya. PT Jaya Real Property Tbk pun telah menunjuk Truscel sebagai penilai independen untuk melakukan studi kelayanan atas pembangunan konservasi alam Oceanarium.

Untuk studi kelayanan proyek pembangunan konservasi alam Oceanarium tersebut dilakukan sesuai dengan POJK Nomor 35/POJK.04/2020 tentang penilaian dan penyajian laporan penilaian bisnis di pasar modal.

Analisis yang dilakukan antara lain kajian kelayakan pasar, teknis, pola bisnis, model manajemen, dan keuangan.

Untuk mengembangkan usaha tersebut, berdasarkan asumsi belanja modal, perseroan membutuhkan biaya Rp 140,41 miliar untuk Oceanarium.

Belanja modal itu sudah termasuk biaya belanja modal sebesar Rp 5,53 miliar pada 2019 dan 2020. Sedangkan dana investasi untuk interest during construction (IDC), proyek pembangunan konservasi alam Oceanarium sebesar Rp 16,59 miliar.

Perseroan menambah kegiatan usaha Oceanarium juga mempertimbangkan salah satu kajian yaitu kajian ekonomi makro dan pasar. Disebutkan pandemi COVID-19 berdampak sangat besar terhadap sebagian besar negara terutama kesehatan dan ekonomi.

Namun, industri Sea World masih optimistis didukung oleh fakta Sea World di beberapa negara masih tetap beroperasi dengan protokol kesehatan ketat sesuai hukum yang ada di negara tersebut. Walaupun terdapat kebijakan jaga jarak, biaya belanja rekreasi dan hobi dunia pada 2020 masih mencatatkan pendapatan sebeesar USD 760 triliun atau turun 24 persen dari 2019 sebesar USD 1.006 triliun.

Selain itu, berdasarkan kajian kelayakan pasar, dapat diketahui pangsa pasar untuk proyek pembangunan konservasi alam Oceanarium adalah sektor pariwisata, industrial dan ritel. Pangsa pasar tertinggi terdapat di sektor pariwisata yang terdapat peningkatan populasi nasional terutama di Jabodetabek dan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap tempat rekreasi baru.

PT Jaya Real Property Tbk menyebutkan manfaat yang diharapkan dengan transaksi ini adalah meningkatkan laba perseroan pada masa yang akan datang dan meningkatkan daya tarik investasi perseroan.

"Keuntungan yang diperoleh perseroan dengan ada transaksi ini dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang perseroan. Diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan dan para pemegang saham perseroan,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI yang ditulis Senin, (17/5/2021).

Untuk menambah kegiatan usaha ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 21 Juni 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham JRPT

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 11 Mei 2021, saham PT Jaya Real Property Tbk stagnan di posisi Rp 560 per saham. Saham JRPT bergerak di posisi Rp 550-Rp 560. Total frekuensi perdagangan saham 135 kali dengan nilai transaksi Rp 321,1 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya