Harapan Duta Pertiwi Bakal Jadi Pendatang Baru di BEI

PT Harapan Duta Pertiwi Tbk akan mencatatkan saham di BEI sebagai perusahaan tercatat ke-17 pada 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Mei 2021, 07:11 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2021, 17:16 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Harapan Duta Pertiwi Tbk akan mencatatkan saham perdana di papan pengembangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham HOPE  pada Senin, 24 Mei 2021.

Perseroan sebagai perusahaan tercatat ke-17 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021. Perseroan yang bergerak di bidang karoseri ini mencatatkan saham 2,12 miliar saham dengan rincian saham pendiri 1,27 miliar saham dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) 851.667.000 saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Harga perdana saham HOPE Rp 118 sehingga total dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 100,49 miliar. Demikian mengutip dari laman BEI, Minggu (23/5/2021).

Dana hasil IPO antara lain akan digunakan untuk modal kerja dengan membeli bahan baku untuk pembuatan bagian atau karoseri kendaraan bermotor. Selain itu peningkatan fasilitas pabrik dan penunjangnya seperti sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas di pabrik seperti instalasi hoist crane, perbaikan area lantai pabrik dengan semen dan aspal.

Kemudian penutupan atap area pabrik yang masih terbuka, peningkatan ventilasi serta pembelian mesin produksi. Dalam rangka IPO, perseroan telah menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas dan PT Yuanta Sekuritas Indonesia sebagai lead underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek.

PT Harapan Duta Pertiwi Tbk juga menerbitkan waran seri I sebanyak 425.833.500 waran. Harga pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 200 dengan rasio 2:1. Dana yang didapatkan dari pelaksanaan waran untuk modal kerja.

Tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 24 Mei 2021. Selanjutnya tanggal berakhir perdagangan waran di pasar regular dan negosiasi pada 20 Mei 2024, tanggal berakhir perdagangan waran di pasar tunai pada 22 Mei 2024. Lalu periode awal pelaksanaan waran seri I pada 24 November 2021 dan akhir pelaksanaan waran seri I pada 23 Mei 2024.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BEI Catat 25 Perusahaan Proses IPO

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 25 perusahaan yang sedang proses melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) hingga 18 Mei 2021. Namun, BEI belum dapat menyampaikan nama calon perusahaan tercatat atau emiten.

"Sampai dengan 18 Mei 2021, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI yang saat ini masih menjalani proses evaluasi BEI,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Selasa, 18 Mei 2021.

Adapun nama calon emiten dapat diberikan jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik yang diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2 mengenai tata cara pendaftaran dalam rangka penawaran umum.

"Terkait dengan nama calon perusahaan tercatat, bursa belum dapat menyampaikan sampai dengan OJK telah memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2," ujar dia.

Nyoman menambahkan, klasifikasi aset perusahaan yang sedang dalam proses IPO merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 antara lain:

-4 perusahaan aset skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar

-12 perusahaan aset skala menengah dengan memiliki aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar

-9 perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.

Untuk rincian sektornya antara lain:

-2 perusahaan dari sektor basic materials

-5 perusahaan dari sektor industrials

-1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistic

-3 perusahaan dari sektor consumer non-cylicals

-5 perusahaan dari sektor consumer cyclicals

-2 perusahaan dari sektor properties and real estate

-2 perusahaan dari sektor technology

-1 perusahaan dari sektor healthcare

-3 perusahaan dari sektor energy

-1 perusahaan dari sektor financials

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya