Tak Lagi Jadi Menteri, Bambang Brodjonegoro Kini Jabat Komisaris di 4 Perusahaan

Bambang Brodjonegoro telah diangkat menjadi Komisaris Independen di PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 27 Agu 2021, 21:28 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2021, 14:01 WIB
Bambang Brodjonegoro
Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah resmi menjadi komisaris Independen PT Astra International Tbk (ASII) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro saat ini memiliki jabatan di beberapa perusahaan.

Tercatat, Bambang Brodjonegoro saat ini menjabat di empat perusahaan yang berbeda. Selain menjadi komisaris di PT Astra International Tbk dan PT TBS Energi Utama Tbk pada Kamis 17 Juni 2021, pria berusia 54 tahun ini juga memiliki jabatan di dua perusahaan lainnya.

Saat ini Bambang menjabat sebagai komisaris utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sejak 28 Mei 2021. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Jabatan sebagai komisaris utama diberikan Bukalapak kepada Bambang sejak 30 April 2021. Bersama Komisaris Yenny Wahid, jabatan tersebut resmi diberikan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) digelar.  

Keputusan pemberian jabatan komisaris PT TBS Energi Utama Tbk diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) TOBA yang dilaksanakan Kamis 17 Juni 2021. Ucapan selamat juga diberikan dalam akun Instagram resmi Direktur TOBA Pandu Patria Sjahrir. Dalam postingan tersebut, Pandu terlihat berfoto bersama Bambang Brodjonegoro.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Profil Bambang Brodjonegoro

Menteri Bambang Bahas Persiapan Pembangunan Ibu Kota Baru
Menteri Negara PPN/Ka Bappenas Bambang Brodjonegoro saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Berapa Lama Membangun Ibukota Baru?" di Jakarta, Senin (13/5/2019). Presiden Joko Widodo ingin ibu kota baru berada di luar Pulau Jawa, terutama Kalimantan dan Sulawesi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memutuskan merombak susunan komisaris. Salah satunya mengangkat Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Tbk.

Bambang Brodjonegoro sebelumnya menjabat sebagai mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Kabinet Indonesia Maju. 

Bambang Brodjonegoro juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia ke-29 pada 27 Oktober 2014-27 Juli 2016. Sebelumnya pria kelahiran 1966 ini pernah menjabat sebagai Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan pada 2011. Bambang juga kini menjabat sebagai Komisaris Bukalapak.

Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen di sejumlah perusahaan antara lain di PT Adira Insurance pada 2006-2011, Komisaris Independen PT PLN pada 2004-2009, Ketua Komite Tata Pamong, Dewan Komisionaris PLN 2007-2009, Anggota Tim Penasehat, Asia Bond Fund, PT Bahana TCW Invesment pada 2007-2009, dan Ketua Komite Audit, Dewan Komisionaris PT PLN pada 2004-2006.

Ia menyelesaikan Strata 1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1990. Ia berkonsentrasi pada bidang studi yang ditekuni yaitu Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional. Bambang melanjutkan studi di tingkat magister pada 1991-1993 di University of Illinois at Urbana-Champaign, USA  dan melanjutkan program doctoral di universitas yang sama hingga 1995.

Mengutip laman Merdeka, Jumat, 28 Mei 2021, sebelum berkiprah di pemerintahan, Bambang juga pernah jalani karier sebagai akademisi. Bambang Brodjonegoro memulai karier sebagai staf pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Karier Bambang naik menjadi Ketua Jurusan Ekonomi hingga menjabat sebagai Dekan Fakultasi Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya