Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyampaikan rencana pengembangan anak usaha yaitu PT Bank Digital BCA ke depan. Salah satunya membawa Bank Digital BCA untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dalam 1-2 tahun ke depan.
"Benar perseroan memiliki rencana pengembangan bisnis atas entitas anak perseroan yaitu PT Bank Digital BCA untuk jangka panjang termasuk untuk melakukan IPO dalam satu sampai dua tahun ke depan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk, Raymon Yonarto, dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/7/2021).
Baca Juga
Akan tetapi, Raymon menyebutkan, rencana IPO mempertimbangkan dan menyesuaikan dinamika pasar serta perkembangan ekonomi pada masa yang akan datang.
Advertisement
"Dalam menjalankan operasional perbankan dan sebagai bagian dari anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan senantiasa mengikuti ketentuan dan Undang-Undang (UU) perbankan Indonesia, mengacu pada ketentuan yang ditetapkan, serta berkoordinasi dengan regulator perbankan dan otoritas terkait,” ujar dia.
Sebelumnya BCA memperkenalkan layanan bank digitalnya melalui BCA Digital dengan nama “blu”. Bank Digital ini menyasar pasar milenial dan generasi Z yang merupakan digital savvy atau erat dengan digital.
Untuk diketahui, BCA Digital merupakan anak usaha paling baru BCA dan hasil transformasi dari Bank Royal yang diakusisi pada 2019.
Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati menuturkan, BCA dan BCA Digital merupakan dua entitas berbeda. Sebab, keduanya memiliki segmen, strategi, maupun model bisnis masing-masing.
"BCA Digital menjadi customer based generator untuk BCA Group. Jadi, melayani nasabah baru yang belum dilayani BCA sehingga ikut memperluas pangsa pasar," tutur Lanny saat konferensi pers virtual, Rabu, 30 Juni 2021, dikutip dari kanal tekno Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bank Digital BCA
Selain itu, BCA Digital diharapkan bisa menjadi nurtured future customer dan technology incubator bagi BCA.
Adapun untuk produk dari BCA Digital, menurut Lanny, pihaknya akan meluncurkan aplikasi bank digital Blu pada 2 Juli 2021 di Android, sedangkan menyusul setelahnya di iOS. Sesuai namanya, Blu merupakan ekosistem bank digital tanpa kantor cabang, tapi tetap terintegrasi dengan semua infrastruktur dari BCA.
"Blu hadir sebagai next generation bank yang memberikan kendali bagi setiap nasabah dalam mengatur keuangan mereka," tutur Lanny menjalaskan. Kehadiran Blu juga tidak lepas dari potensi perkembangan bank digital di Indonesia yang masih sangat besar.
Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company 2019, ada 92 juta populasi Indonesia yang belum pernah mengakses bank dan layanan finansial yang ditawarkan. Namun sebagian besar masyarakat kini sudah memiliki smartphone, sehingga layanan bank digital dapat menjadi pilihan bagi masyarakat untuk mulai mengakses layanan perbankan.
Di samping itu, kondisi pandemi Covid-19 saat ini ikut mendorong masyarakat melakukan aktivitasnya secara online, termasuk perbankan. Karenanya, peningkatan transaksi secara digital terbilang meningkat.
Dengan kondisi tersebut, Lanny menuturkan, Blu menargetkan nasabah yang masuk kategori digital savvy, terlepas dari usianya. Maksudnya, nasabah yang disasar merupakan mereka yang terbiasa memakai aplikasi dan smartphone untuk menunjang aktivitasnya, baik itu pelajar, mahasiswa, profesional, dan pengusaha.
Advertisement