Liputan6.com, Jakarta - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) telah membayarkan sebagian utang bank jangka panjang sebesar USD 59,3 juta atau sekitar Rp 854,74 miliar (asumsi kurs Rp 14.413 per dolar AS) pada awal Juli 2021. Dana pembayaran utang tersebut dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) .
PT Archi Indonesia Tbk membayar utang yang akan jatuh tempo pada 2025. Perseroan mencatat pendapatan konsolidasi sebesar USD 142,4 juta pada semester I 2021. Jumlah itu naik 9 persen dibandingkan periode sama tahum sebelumnya USD 130,1 juta.
Baca Juga
Kenaikan pendapatan didorong kenaikan harga rata-rata penjualan emas menjadi USD 1.802 per ounce per ons dibandingkan USD 1.656 per ons. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Senin (2/8/2021).
Advertisement
Kenaikan pendapatan juga diikuti laba bersih perseroan yang tumbuh 24 persen menjadi USD 32,6 juta. Pertumbuhan laba bersih dipicu harga rata-rata penjualan emas yang lebih tinggi sebesar sembilan bulan pertama.
Selain itu, ada penurunan biaya biaya penambangan sebesar 16 persen dari US $3,35 per ton menjadi USD sebesar 2,83 per ton.
Begitu juga dengan EBITDA Perseroan yang meningkat lima persen menjadi AS$75,5 juta jika dibandingkan pada semester pertama 2020.
Saat ini, Archi Indonesia tengah fokus untuk meningkatkan aktivitas eksplorasi pada Tambang Emas Toka Tindung, yang dioperasikan oleh Entitas Anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Archi, PT Meares Soputan Mining (“PT MSM”) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (PT TTN).
Hal itu baik di Koridor Timur dan Koridor Barat, yang bertujuan untuk mempercepat penemuan sumber daya mineral dan cadangan bijih yang baru dengan harapan dapat mencerminkan pertumbuhan sebesar 5 persen – 10 persen dari jumlah produksi emas pada tahun lalu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Terdorong Harga Emas
Presiden Direktur Archi, Kenneth Ronald Kennedy Crichton menyatakan, kinerja keuangan Archi pada semester pertama 2021 diuntungkan dari harga emas yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kami berharap keadaan akan jauh lebih baik pada tahun 2022 seiring dengan ekspansi pabrik pengolahan kami yang telah mencapai efisiensi penuh dan akan berdampak secara langsung terhadap kenaikan produksi emas,” ujar dia.
Program eksplorasi yang sedang berjalan di lokasi cadangan emas Bima di Koridor Barat, yang berlokasi sekitar 15km arah barat dari Pit Toka dan yang memiliki kadar emas tinggi, memperlihatkan hasil yang menjanjikan.
Dengan produksi emas yang telah tercatat sebesar 81,6 kilo ons pada semester pertama 2021, Perseroan berharap untuk mencapai produksi emas antara 138 kilo ons
148 kilo ons pada semester kedua tahun 2021 (sebagai informasi, produksi emas pada semester kedua tahun 2020 adalah sebesar 120 kilo ons), sehingga total produksi emas untuk tahun penuh 2021 menjadi 220 kilo ons – 230 kilo ons.
“Tim eksplorasi kami telah membuat kemajuan yang luar biasa di Koridor Timur dan Koridor Barat, dan kami mengantisipasi keberhasilan yang lebih jauh bedasarkan hasil awal menjanjikan yang telah kami terima,” ujar dia.
Advertisement
Biaya Belanja Modal
Ia mengapresiasi tingginya kadar bijih emas yang ditemukan dari hasil pengeboran di lokasi cadangan emas Bima di Koridor Barat, yang akan memberikan tambahan potensi cadangan emas baru bagi Archi pada masa mendatang.
Perseroan berharap untuk dapat membiayai kebutuhan belanja modal seluruhnya dari kas masuk hasil aktivitas operasi.
Per 30 Juni 2021, posisi kas bersih, di luar kas yang dibatasi penggunaannya, sebesar USD 16,1 juta, lebih rendah daripada per 31 Desember 2020 sebesar USD 40,2 juta.
Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan arus kas keluar yang signifikan untuk aktivitias investasi, terutamanya untuk penambahan aset tetap dan properti pertambangan.