Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Jumat (6/8/2021). Aliran dana investor asing akan menopang penguatan IHSG.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, setelah rilis data ekonomi produk domestik bruto (PDB) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi tentu memberikan dampak positif bagi pergerakan IHSG.
Baca Juga
Ekonomi RI tumbuh 7,07 persen pada kuartal II 2021. Pada Januari-Juni 2021, ekonomi RI naik 3,1 persen dibandingkan semester I 2020.
Advertisement
William mengatakan, IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan jangka pendek. Hal ini juga ditopang oleh mulai kembalinya aliran dana yang melaju signifikan masuk ke pasar modal. IHSG akan bergerak di kisaran 6.123-6.260.
“IHSG berpotensi bergerak pada zona hijau hari ini,” ujar William dalam catatannya.
Hal senada disampaikan Analis PT Sucor Sekuritas Paulus Jimmy. Ia menuturkan, IHSG berpotensi menguat Jumat pekan ini. Jimmy mengatakan, IHSG menguji resistance 6.245 yang merupakan gap pada IHSG dengan support di 6,162.
Sedangkan sentimen yang perlu dicermati, Jimmy menuturkan, kenaikan kasus COVID-19 di regional terutama China dan Jepang dapat menimbulkan ketakutan pada investor jika China yang menerapkan zero tolerance ternyata masih ada outbreak.
“Kemudian investor perlu perhatikan average kasus COVID-19 di Indonesia juga karena sangat berpengaruh ke keputusan pemerintah untuk perpanjangan PPKM atau tidak,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 5 Agustus 2021, IHSG naik 0,75 persen ke posisi 6.205,41. Indeks LQ45 menanjak 1,13 persen ke posisi 853. Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Sebanyak 233 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 281 saham melemah dan 143 saham diam di tempat.
Jimmy mengatakan, penguatan IHSG tersebut didorong rilis data PDB Indonesia yang di atas harapan pasar. “Indonesia keluar dari resesi serta kasus COVID-19 Indonesia yang mulai ada tanda penurunan,” kata dia.
Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang positif 7,07 persen memberikan harapan baru.
"Disamping ekspektasi perbaikan dari sisi kesehatan dapat membuat PPKM diangkat atau diturunkan levelnya minggu depan,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Selain itu, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Advertisement