Wall Street Melonjak Setelah Regulator Obat AS Beri Persetujuan Penuh Vaksin Pfizer

Wall street kompak menguat pada perdagangan Senin, 23 Agustus 2021 didorong saham produsen vaksin terutama Pfizer.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Agu 2021, 06:24 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2021, 06:24 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Senin, 23 Agustus 2021. Wall street menguat didorong saham produsen vaksin setelah Food and Drug Administration (FDA) menyetujui vaksin COVID-19 pertama Pfizer-BioNtech.

Pada penutupan perdagangan wall street,indeks S&P 500 naik 0,8 persen mencapai 4.479,53. Indeks Nasdaq menguat 1,5 persen menjadi 14.942,65 untuk mencapai rekor penutupan tertinggi. Indeks Dow Jones menanjak 215,63 poin atau 0,6 persen menjadi 35.335,71.

Saham produsen vaksin melonjak pada Senin, 23 Agustus 2021 setelah FDA memberikan persetujuan penuh untuk vaksin Pfizer-BioNtech untuk COVID-19. Saham Pfizerr naik 2,4 persen.  Saham BoNtech melonjak 9,5 persen dan Moderna menguat 7,5 persen. Saham Trilium Therapeutics melambung 188 persen di tengah kabar akan diakuisisi Pfizer.

Saham perjalanan dan liburan menguat dengan sentimen itu. Saham Delta dan American Airlines masing-masing naik 2,8 persen dan 3,3 persen. Saham Karnaval menguat 3,9 persen dan Norwegian Cruise Line menanjak 4,2 persen.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham Energi

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Saham energi memimpin kenaikan seiring harga minyak yang melonjak pada Senin, 23 Agustus 2021 dan menghentikan penurunan beruntun terpanjang sejak 2019. Saham Diamondback Energy naik 5,9 persen dan Devon Energy melonjak 6 persen. Saham Occidental Petroleum mendaki 6,9 persen.

"Dampak langsung dari persetujuan FDA terhadap vaksin Pfizer pada upaya memerangi virus dapat diredam hingga populasi Amerika Serikat mencapai kekebalan,” ujar Chief Investment Officer Independent Advisor Alliance, Chris Zaccarelli, dilansir dari CNBC, Selasa (24/8/2021).

Ia menuturkan, sejauh masyarakat umum menjadi lebih nyaman hidup dengan COVID-19, ekonomi akan terus naik.

"Pemulihan ekonomi mendorong pendapatan perusahaan dan pasar saham ke level tertinggi sepanjang masa, dan kami berharap itu akan berlanjut hingga 2021 dan 2022,” ujar dia.

Zaccarelli menuturkan, perusahaan ritel dan konsumen akan mendapat manfaat dari berita itu. Sementara utilitas dan kebutuhan pokok konsumen cenderung berkinerja buruk karena pasar bergerak lebih tinggi di tengah meningkatnya harapan pembukaan kembali.

Mengamati Pernyataan the Fed

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya wall street tertekan seiring investor semakin khawatir karena potensi langkah the Federal Reserve untuk kembali menarik stimulus dapat memperlambat pemulihan ekonomi yang sudah ditantang oleh penyebaran varian delta COVID-19.

“Pasar mungkin mengambil nafas setelah pergerakan baru-baru ini, tetapi hasil kuartal II 2021 yang kuat telah memberikan pembenaran mendasar dan memperkuat kepercayaan kami pada keberlanjutan pemulihan,” menurut Barclays.

Saat pembukaan kembali perdagangan kembali muncul, para trader bersemangat menunggu symposium Jackson Hole untuk mencari petunjuk mengenai waktu the Federal Reserve untuk mengurangi stimulus pembelian obligasi USD 120 miliar per bulan.

Ekonom Nomura Aichi Amemiya menuturkan, mengingat penurunan baru-baru ini dalam data yang masuk dan situasi pandemi COVID-19, pihaknya melihat beberapa risiko pada peningkatan ketidakpastian karena lonjakan COVID-19 terbaru.

“Setidaknya kami melihat komentar baru-baru ini dari pejabat the Fed sebagai upaya mendukung pandangan kami tentang pengumuman pengurangan Desember meskipun preferensi pada FOMC untuk November pada pertemuan Juli,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya