Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 235 miliar hingga paruh pertama tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma, Lukito Kurniawan mengatakan, alokasi belanja modal tahun ini mayoritas untuk pemeliharaan fasilitas produksi Perseroan.
Baca Juga
"Tahun ini sepanjang semester I 2021, kita menggunakan sekitar Rp 235 miliar untuk capex,” kata dia dalam press conference public expose, Rabu (8/9/2021).
Advertisement
"Ini banyak kita gunakan untuk maintenance karena dengan 15 fasilitas produksi yang kita punya kita memerlukan Rp 300-400 miliar,” ia menambahkan.
Realisasi tersebut setara 23,5 persen dari total belanja modal yang disiapkan Perseroan untuk tahun ini sebesar Rp 1 triliun. Secara historis, dalam lima tahun terakhir belanja modal Perseroan paling banyak pada 2019 mencapai Rp 1,73 triliun.
Ia menyampaikan, belanja modal kala itu dialokasikan untuk penyelesaian sejumlah pabrik baru Perseroan. Sehingga untuk tahun-tahun ke depan belanja modal lebih difokuskan untuk pemeliharaan.
"Memang beberapa tahun sebelumnya kita sudah melakukan investasi cukup besar dari beberapa fasilitas produksi yang kita punya. Seperti tahun lalu kita sudah menyelesaikan fasilitas produksi di Deltamas, Cikarang,” ujar Lukito.
Selain itu, Perseroan juga mengalokasikan sebagian belanja modal untuk kebutuhan IT. Sejalan dengan tren digitalisasi yang saat ini terjadi. Serta beberapa investasi lainnya dengan porsi yang tak terlalu besar.
"Memang ada beberapa investasi. Cuma secara size enggak akan besar seperti tahun tahun sebelumnya,” tandasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham KLBF
Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 September 2021, saham KLBF turun 2,74 persen ke posisi Rp 1.420 per saham. Saham KLBF dibuka stagnan Rp 1.460.
Saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.465 dan terendah Rp 1.415. Total frekuensi perdagangan 3.104 kali. Nilai transaksi Rp 39,7 miliar.
Advertisement