Akuisisi 66 Persen Saham RSGK, Sarana Meditama Metropolitan Bakal Tender Offer

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) akan menambah 66 persen saham PT Kedoya Adyraya Tbk (RSGK).

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Sep 2021, 08:59 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2021, 08:59 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) akan mengambilalih 66 persen saham PT Kedoya Adyraya Tbk (RSGK). Pengambilalihan saham RSGK oleh perseroan untuk meningkatkan kinerja dalam bidang rumah sakit.

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk akan  mengambil saham  emiten yang mengelola RS Grha Kedoya setara 613.585.500 saham dengan nilai nominal Rp 200. Harga pembelian saham PT Kedoya Adyaraya Tbk sebesar Rp 1.720 per saham. Jadi total pembelian saham RSGK tersebut Rp 1,05 triliun.

"Pembayaran atas pembelian saham RSGK tersebut akan dilakukan secara tunai oleh perseroan dari hasil yang telah diterima oleh perseroan berdasarkan penambahan modal perseroan dengan HMETD II yang telah mendapatkan pernyataan pendaftaran efektif berdasarkan surat OJK kepada perseroan Nomor S-107/D.04/2021 pada 2 Juli 2021,” tulis perseroan dikutip dari keterbukaan informasi BEI, ditulis Minggu (19/9/2021).

Perseroan akan menambah kepemilikan saham di RSGK menjadi 66 persen. Dengan demikian hal itu menyebabkan kepemilikan saham perseroan pada RSGK melebihi 50 persen sehingga terjadi pengambilalihan RSGK.

“Konsekuensinya perseroan wajib melakukan penawaran tender wajib sebagaimana diatur pada POJK Nomor 9/2018 apabila perubahan pengendali atas RSGK yang telah terjadi,” tulis perseroan.

 Seiring pengambilalihan sebanyak-banyaknya 66 persen saham dalam RSGK itu dengan total harga pembelian senilai harga transaksi merupakan suatu transaksi material sesuai POJK 17/2020. Harga transaksi adalah 59,23 persen dari total ekuitas perseroan per 31 Maret 2021 sehingga diperlukan persetujuan pemegang saham perseroan terlebih dahulu.

Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Oktober 2021.

Adapun transaksi yang terlibat dalam pembelian saham RSGK antara lain perseroan sebagai pembeli, PT Medikatama Sejahtera dan PT Bestama Medikacenter Investama sebagai penjual yang dapat mengalihkan saham RSGK kepada perseroan.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perseroan Telah Memiliki 18,49 Persen Saham RSGK

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Perseroan telah memiliki 18,49 persen saham RSGK. Pada 8 September 2021, perseroan telah teken perjanjian pengikatan jual beli saham dengan PT United Gramedo (UG) berjumlah 167.340.000 saham atau 18 persen dari total saham RSGK. Nilai transaksi pembelian saham Rp 287,82 miliar.

Pada 15 September 2021, Perseroan telah teken perjanjian pengikatan jual beli saham dengan PT Medikatama Sejahtera (MS) dan PT Bestama Medikacenter Investama (BMI) yang seluruhnya berjumlah 232.416.500 saham. Jumlah itu 25 persen saham dengan harga jual Rp 399,75 miliar.

Selain itu, perseroan juga telah membeli saham RSGK pada saat penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 4.511.000 lembar dengan nulai Rp 7,75 miliar saham. Jumlah itu setara 0,49 persen total saham RSGK.


Alasan dan Manfaat Akuisisi Saham RSGK

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan menghadapkan ada efisiensi dalam operasional perseroan sehingga hal tersebut dapat memberikan kontribusi positif atas kinerja keuangan konsolidasi perseroan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, perseroan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham perseroan.

Dengan dilakukan transaksi, perseroan mengharapkan untuk mendapatkan skala ekonomi lebih baik dengan ada sinergi operasional usaha perseroan.

Selain itu, perseroan dapat mengembangkan usahanya di bidang rumah sakit dan dapat memberikan manfaat terbaik secara khusus kepada seluruh pemegang saham perseroan dan manfaat secara umum kepada masyarakat dengan penyediaan pelayanan kesehatan yang unggul dan terpercaya.

Perseroan menyatakan transaksi ini akan bermanfaat untuk mengembangan usaha dan merealisasikan visi perseroan menjadi grup rumah sakit terdepan dalam pemberian layanan kesehatan yang terbaik sesuai kebutuhan setiap pasien dengan lebih efisien sehingga memaksimalkan peluang ekspansi perseroan.

Kemudian memperkuat struktur permodalan perseroan sehingga selanjutnya usaha rumah sakit perseroan dapat menyediakan layanan kesehatan yang unggul dan bertaraf internasional, meningkatkan profitabilitas perseroan, dan meningkatkan daya tarik nilai investasi perseroan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya