IHSG Menguat Tipis, Investor Asing Buru Saham BBRI hingga UNTR

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau tetapi naik tipis pada perdagangan Jumat, 24 September 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Sep 2021, 09:33 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2021, 09:33 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (24/9/2021). Investor asing melakukan aksi beli saham di pasar regular.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG sempat melemah tipis ke zona merah. IHSG turun 0,01 persen ke posisi 6.142. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG berbalik arah ke zona hijau dengan menguat 0,11 persen ke posisi 6.150.

IHSG masih bertahan di zona hijau setelah 10 menit perdagangan saham. Indeks LQ45 menguat 0,30 persen ke posisi 868,50. Sebagian besar indeks acuan kompak menguat.

Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.163,88 dan terendah 6.141,84. Sebanyak 214 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 161 saham melemah dan 193 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 147.742. Total volume perdagangan saham 1,9 miliar saham dan nilai transaksi Rp 1,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 324,30 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.251.

Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Indeks sektor saham IDXenergy naik 1,24 persen, dan pimpin penguatan.

Indeks sektor saham IDXindustri menguat 1,19 persen dan  IDXproperty menanjak 0,74 persen. Sedangkan IDXsiklikal melemah 0,32 persen, indeks IDXhealth susut 0,18 persen dan IDXinfrastruktur merosot 0,07 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham TIRT naik 31,34 persen

-Saham PTSP naik 24,21 persen

-Saham LMSH naik 24 persen

-Saham MITI naik 19,53 persen

-Saham INCF naik 15,20 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham UFOE turun 6,99 persen

-Saham SLIS turun 6,94 persen

-Saham TRIS turun 6,91 persen

-Saham ASMI turun 6,83 persen

-Saham DEFI turun 6,82 persen

Aksi Investor Asing

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 388 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 15,7 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 3,9 miliar

-Saham BTPS senilai Rp 3,6 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 3,2 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 15,5 miliar

-Saham MNCN senilai Rp 4,6 miliar

-Saham BABP senilai Rp 3,5 miliar

-Saham IPTV senilai Rp 2,8 miliar

-Saham MSIN senilai Rp 2,1 miliar

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 0,24 persen, indeks Korea Selatan Kospi turun 0,09 persen, indeks Singapura susut 0,35 persen dan indeks Shanghai melemah 0,31 persen. Indeks Jepang Nikkei menguat 1,86 persen dan indeks Taiwan mendaki 0,91 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik ke posisi 6.142 pada perdagangan Kamis, 23 September 2021 seiring investor merespons positif the Fed tidak memberikan indikasi apapun pada proses tapering.

Sementara itu, DPR telah setujui rights issue BBNI dan BBTN pada 2022 dengan besaran Rp 3,5 triliun untuk BBNI dan Rp 1,98 triliun untuk BBTN. Selain itu, saham BUKA berhasil masuk indeks IDX80,LQ45 dan IDX30.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya