Lepas Ruas Tol Cibitung-Cilincing, Waskita Karya Sebut Bakal Untung Rp 520 Miliar

PT Waskita Karya (Persero) memberikan penjelasan mengenai penjualan sahamnya di PT Cibitung Tanjung Priok Tollways (PT CTP).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Okt 2021, 20:04 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 20:04 WIB
Proyek Jalan Tol Cilincing-Cibitung
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Progres ruas Cibitung—Cilincing seksi 1-3 sudah mencapai lebih dari 80 persen dan seksi 4 sudah mencapai 37 persen. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Cibitung Tanjung Priok Tollways (PT CTP) kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API).

Sebelum transaksi ini dilaksanakan, WTR merupakan pemegang saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways dengan kepemilikan saham sebesar 55 persen.

Sedangkan PT API memegang kepemilikan saham sebesar 45 persen. Corporate Secretary Waskita Karya, Ratna Ningrum mengatakan, nilai divestasi 55 persen penyertaan Waskita ini sebesar Rp 2,44 triliun di atas nilai perolehan pada PT CTP senilai Rp 1,92 triliun.

"Atas investasi pada PT CTP, Waskita akan memperoleh keuntungan Rp 520 miliar dan pengurangan utang Rp 5,8 triliun akibat efek dekonsolidasi,” ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (12/10/2021).

Di luar nilai investasi Waskita, lanjut Ratna, terdapat juga Kredit Investasi Perbankan dan akumulasi utang lainya yang secara tidak langsung akan beralih ke pemilik baru.

Asal tahu saja, dalam catatan Liputan6.com, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya mengungkapkan total investasi dari Tol Cibitung-Cilincing mencapai Rp 12,9 triliun.

Hingga akhir September 2021, PT Waskita Toll Road telah berhasil mendivestasi tiga BUJT dengan nilai total sebesar Rp 4,4 triliun atau Rp 2,1 triliun di atas nilai buku senilai Rp 2,3 triliun.

Ketiga, BUJT yang telah berhasil divestasi tersebut adalah PT Jasamarga Kualanamu Tol, PT Jasamarga Semarang Batang, dan PT Cinere Serpong Jaya.

Divestasi jalan tol ini merupakan bagian dari Program 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita, selain proses restrukturisasi Perseroan dan anak usaha, Penjaminan Pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, penyelesaian konstruksi jalan tol, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko.

Perseroan juga memperoleh dukungan penuh dari Pemerintah untuk dapat melakukan percepatan pelaksanaan strategi-strategi penyehatan keuangan Waskita.

"Dengan implementasi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita, Perseroan dapat terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Nasional, terutama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia," pungkas Ratna.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham WSKT

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 12 Oktober 2021, saham WSKT naik 3,59 persen ke posisi Rp 1.010 per saham. Saham WKST dibuka stagnan Rp 975 per saham.

Saham WSKT berada di level tertinggi Rp 1.040 dan terendah Rp 970. Total frekuensi perdagangan 14.796 kali dengan volume perdagangan 1.324.496. Nilai transaksi perdagangan Rp 134,8 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya